PERTANYAAN
Pardan Milanistie
mengapa di tanah Jawa pada umumnya tidak berani
melangsungkan aqad Nikah pada bulan "Syuro", apa alasannya apa sekedar
mitos atau apa ya???
monngo dipun share..konco- konco ngelmunipun
JAWABAN
Abah Than-than
syuro itu bertepatan dg bln Muharom dimana dibulan itu terjadi
kedholiman ( sang Madh-lum cucu Rosululloh Saw) yaitu Sayyidu Syababi
Ahli Jannah yaitu Sayyidu Imam Husein yg di sembilih oleh Syimr, shg
para ulama menyebutkan bulan Muharom adalah bulan berduka ,bulan
berkabung shg dg menghormati Syahid nya Al HUSEIN ,Kaum muslimin ikut
berkabung dan tdk melakukan kegiatan yg sifatnya
hura2 atau makan2 atau pesta2. oleh sbb itulah kaum muslimin tdk melakukannya. ( berpesta pora).
kepala Al Husein disimpan di ujung tombak lalu digiring dari Nainawa
ke Kerajaan Yazid bin Muawiyah selama 20 hari ,lalu kembali lagi ke
Nainawa selama perjalanan 20 hari, setelah itu baru keluarganya
menguburkannya, itulah riwayat kenapa ada istilah 40 dlm kematian.
Pardan Milanistie
saya gak tahu itu alasn secara mitos ata secara ideology(aqidah)
sebab kebanyakan alasan orang-orang yang tidak berani melangsungkan
pernikahan pada bulan syuro karena takut kena musibah dan lain lain
yang bersifat keburukan
ini mnrt saya sebetulnya merupakan PR besar sebab banyak juga yang
melangsungkan resepsi/ walimatul 'ursy pada bulan itu baik baik saja...
dan meyakini sesuatu yang bersifat Filosofis ke dalam batasan aqidah
apa itu tidak di namakan musryik dan kebanyakan yang melakukan itu ta
orang orang Islam di jawa ini dan setahu saya gak ada dalil qot'i dari
al-Qur'an atau Hadist yang mengharomkan Nikah pada bulan Syuro, lalu
lantas bagaimana kita meyakini dalam artian mengharomkan sesuatu yang
tidak ada dalil ( petunjuk) dasar akan hal itu..
ini mungkin pemahaman saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar