oleh : Ubaid Bin Aziz Hasanan
hadiah buat kang rozi ^^
فَصْلٌ : فَإِذَا ثَبَتَ أَنَّ نَفَقَاتِ الزَّوْجَاتِ وَاجِبَةٌ فَقَدْ أَبَاحَ اللَّهُ تَعَالَى أَنْ يَنْكِحَ أَرْبَعًا بِقَوْلِهِ : مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ [ النِّسَاءِ : 3 ] وَنَدَبَهُ إِلَى الِاقْتِصَارِ عَلَى وَاحِدَةٍ بِقَوْلِهِ : فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً وَذَهَبَ ابْنُ دَاوُدَ وَطَائِفَةٌ مِنْ أَهْلِ الظَّاهِرِ إِلَى أَنَّ الْأَوْلَى أَنْ يَسْتَكْمِلَ نِكَاحَ الْأَرْبَعِ إِذَا قَدَرَ عَلَى الْقِيَامِ بِهِنَّ وَلَا يَقْتَصِرَ عَلَى وَاحِدَةٍ ؛ لِأَنَّ النَّبِيَّ {صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ} لَمْ يَقْتَصِرْ عَلَيْهَا ،
fashal
.maka tatkalanya ketetapan hukum memberi nafaqah istri-istri itu wajib maka allah sungguh membolehkan menikahi empat orang istri dengan (berdasarkan) firman allah matsna,wa tsulasa, wa ruba'(dua,tiga,empat istri) (an nisa' :3)
dan di sunnahkan hanya memiliki satu istri dengan (berdasarkan) firman allah fain khiftum al la ta'dilu fawahitadatan (maka bila kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil maka nikahilah seorang istri saja)
dan ibnu dawud dan golongan dari madzhab (dawud) ad dzhohiriyah bahwa yang lebih utama ialah menyempurnakan empat orang istri sekaligus apabila mampu memenuhi hak-hak istri-istrinya karna nabi tidak mencukupkan (hanya seorang) istri saja
bila tidak mampu (memenuhi hak-hak istri-istrinya) maka baginya di cukupkan seorang istri
وَاسْتَحَبَّ الشَّافِعِيُّ أَنْ يَقْتَصِرَ عَلَى وَاحِدَةٍ وَإِنْ أُبِيحَ لَهُ أَكْثَرُ : لِيَأْمَنَ الْجَوْرَ بِالْمَيْلِ إِلَى بَعْضِهِنَّ أَوْ بِالْعَجْزِ عَنْ نَفَقَاتِهِنَّ ، وَأَوْلَى الْمَذْهَبَيْنِ عِنْدِي اعْتِبَارُ حَالِ الزَّوْجِ ؛ فَإِنْ كَانَ مِمَّنْ تُقْنِعُهُ الْوَاحِدَةُ فَالْأَوْلَى أَنْ لَا يَزِيدَ عَلَيْهَا ، وَإِنْ كَانَ مِمَّنْ لَا تُقْنِعُهُ الْوَاحِدَةُ لِقُوَّةِ شَهْوَتِهِ وَكَثْرَةِ جِمَاعِهِ فَالْأَوْلَى أَنْ يَنْتَهِيَ إِلَى الْعَدَدِ الْمُقْنِعِ مِنَ اثْنَتَيْنِ أَوْ ثَلَاثٍ أَوْ أَرْبَعٍ لِيَكُونَ أَكْنَى لِبَصَرِهِ وَأَعَفَّ لِفَرْجِهِ ، وَاللَّهُ أَعْلَمُ .
المؤلف : العلامة أبو الحسن الماوردى
الجزء: 11
الصحيفة: 942
دار النشر : دار الفكر ـ بيروت
=======
fokus وَأَوْلَى الْمَذْهَبَيْنِ عِنْدِي اعْتِبَارُ حَالِ الزَّوْجِ ؛ فَإِنْ كَانَ مِمَّنْ تُقْنِعُهُ الْوَاحِدَةُ فَالْأَوْلَى أَنْ لَا يَزِيدَ عَلَيْهَا ، وَإِنْ كَانَ مِمَّنْ لَا تُقْنِعُهُ الْوَاحِدَةُ لِقُوَّةِ شَهْوَتِهِ وَكَثْرَةِ جِمَاعِهِ فَالْأَوْلَى أَنْ يَنْتَهِيَ إِلَى الْعَدَدِ الْمُقْنِعِ مِنَ اثْنَتَيْنِ أَوْ ثَلَاثٍ أَوْ أَرْبَعٍ لِيَكُونَ أَكْنَى لِبَصَرِهِ وَأَعَفَّ لِفَرْجِهِ ، وَاللَّهُ أَعْلَمُ .
adapun yg lebih utama menurut saya yaitu imam mawardi dlm menanggapi dua madzhab tersebut yaitu pendapat imam syafi'i dan imam dawud adzdhohiri ialah memandang (lihat sikon=situasi kondisi) keadaan suami apabila suami itu merasa cukup dg satu istri maka yg lebih utama ialah suami tersebut tdk nambah istri (nikah lagi/poligami)
dan apabila suami tidak merasa cukup dg satu istri maka yg lebih utama ialah tidak merasa cukup dg satu istri karna disebabkan kuatnya syahwat jima'nya dan banyaknya keinginan jima'nya maka yg lebih utama ialah menikah sampai pada apa yg membuatnya merasa cukup dari dua istri atau tiga istri atau bahkan empat istri supaya lebih menjaga matanya dan farjinya
wallahu a'lam
hadiah buat kang rozi ^^
فَصْلٌ : فَإِذَا ثَبَتَ أَنَّ نَفَقَاتِ الزَّوْجَاتِ وَاجِبَةٌ فَقَدْ أَبَاحَ اللَّهُ تَعَالَى أَنْ يَنْكِحَ أَرْبَعًا بِقَوْلِهِ : مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ [ النِّسَاءِ : 3 ] وَنَدَبَهُ إِلَى الِاقْتِصَارِ عَلَى وَاحِدَةٍ بِقَوْلِهِ : فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً وَذَهَبَ ابْنُ دَاوُدَ وَطَائِفَةٌ مِنْ أَهْلِ الظَّاهِرِ إِلَى أَنَّ الْأَوْلَى أَنْ يَسْتَكْمِلَ نِكَاحَ الْأَرْبَعِ إِذَا قَدَرَ عَلَى الْقِيَامِ بِهِنَّ وَلَا يَقْتَصِرَ عَلَى وَاحِدَةٍ ؛ لِأَنَّ النَّبِيَّ {صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ} لَمْ يَقْتَصِرْ عَلَيْهَا ،
fashal
.maka tatkalanya ketetapan hukum memberi nafaqah istri-istri itu wajib maka allah sungguh membolehkan menikahi empat orang istri dengan (berdasarkan) firman allah matsna,wa tsulasa, wa ruba'(dua,tiga,empat istri) (an nisa' :3)
dan di sunnahkan hanya memiliki satu istri dengan (berdasarkan) firman allah fain khiftum al la ta'dilu fawahitadatan (maka bila kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil maka nikahilah seorang istri saja)
dan ibnu dawud dan golongan dari madzhab (dawud) ad dzhohiriyah bahwa yang lebih utama ialah menyempurnakan empat orang istri sekaligus apabila mampu memenuhi hak-hak istri-istrinya karna nabi tidak mencukupkan (hanya seorang) istri saja
bila tidak mampu (memenuhi hak-hak istri-istrinya) maka baginya di cukupkan seorang istri
وَاسْتَحَبَّ الشَّافِعِيُّ أَنْ يَقْتَصِرَ عَلَى وَاحِدَةٍ وَإِنْ أُبِيحَ لَهُ أَكْثَرُ : لِيَأْمَنَ الْجَوْرَ بِالْمَيْلِ إِلَى بَعْضِهِنَّ أَوْ بِالْعَجْزِ عَنْ نَفَقَاتِهِنَّ ، وَأَوْلَى الْمَذْهَبَيْنِ عِنْدِي اعْتِبَارُ حَالِ الزَّوْجِ ؛ فَإِنْ كَانَ مِمَّنْ تُقْنِعُهُ الْوَاحِدَةُ فَالْأَوْلَى أَنْ لَا يَزِيدَ عَلَيْهَا ، وَإِنْ كَانَ مِمَّنْ لَا تُقْنِعُهُ الْوَاحِدَةُ لِقُوَّةِ شَهْوَتِهِ وَكَثْرَةِ جِمَاعِهِ فَالْأَوْلَى أَنْ يَنْتَهِيَ إِلَى الْعَدَدِ الْمُقْنِعِ مِنَ اثْنَتَيْنِ أَوْ ثَلَاثٍ أَوْ أَرْبَعٍ لِيَكُونَ أَكْنَى لِبَصَرِهِ وَأَعَفَّ لِفَرْجِهِ ، وَاللَّهُ أَعْلَمُ .
المؤلف : العلامة أبو الحسن الماوردى
الجزء: 11
الصحيفة: 942
دار النشر : دار الفكر ـ بيروت
=======
fokus وَأَوْلَى الْمَذْهَبَيْنِ عِنْدِي اعْتِبَارُ حَالِ الزَّوْجِ ؛ فَإِنْ كَانَ مِمَّنْ تُقْنِعُهُ الْوَاحِدَةُ فَالْأَوْلَى أَنْ لَا يَزِيدَ عَلَيْهَا ، وَإِنْ كَانَ مِمَّنْ لَا تُقْنِعُهُ الْوَاحِدَةُ لِقُوَّةِ شَهْوَتِهِ وَكَثْرَةِ جِمَاعِهِ فَالْأَوْلَى أَنْ يَنْتَهِيَ إِلَى الْعَدَدِ الْمُقْنِعِ مِنَ اثْنَتَيْنِ أَوْ ثَلَاثٍ أَوْ أَرْبَعٍ لِيَكُونَ أَكْنَى لِبَصَرِهِ وَأَعَفَّ لِفَرْجِهِ ، وَاللَّهُ أَعْلَمُ .
adapun yg lebih utama menurut saya yaitu imam mawardi dlm menanggapi dua madzhab tersebut yaitu pendapat imam syafi'i dan imam dawud adzdhohiri ialah memandang (lihat sikon=situasi kondisi) keadaan suami apabila suami itu merasa cukup dg satu istri maka yg lebih utama ialah suami tersebut tdk nambah istri (nikah lagi/poligami)
dan apabila suami tidak merasa cukup dg satu istri maka yg lebih utama ialah tidak merasa cukup dg satu istri karna disebabkan kuatnya syahwat jima'nya dan banyaknya keinginan jima'nya maka yg lebih utama ialah menikah sampai pada apa yg membuatnya merasa cukup dari dua istri atau tiga istri atau bahkan empat istri supaya lebih menjaga matanya dan farjinya
wallahu a'lam
NB : اسْتَحَبَّ الشَّافِعِيُّ أَنْ يَقْتَصِرَ عَلَى وَاحِدَةٍ وَإِنْ أُبِيحَ لَهُ أَكْثَرُ : لِيَأْمَنَ الْجَوْرَ بِالْمَيْلِ إِلَى بَعْضِهِنَّ أَوْ بِالْعَجْزِ عَنْ نَفَقَاتِهِنَّ
Imam Syafi'i menyatakan, disunatkan hanya memiliki satu istri saja, meski boleh memiliki lebih dari satu istri apabila tidak merasa aman (dikhawatirkan) tidak bisa adil atau tidak mampu memberi nafkah pada istri-istrinya
rujukan :
الكتاب : كتاب الحاوى الكبير ـ الماوردى
المؤلف : العلامة أبو الحسن الماوردى
الجزء: 11
الصحيفة: 942
دار النشر : دار الفكر ـ بيروت
http://fiqhkontemporer99.blogspot.com/2012/07/konsep-adalah-bagi-suami-yang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar