PERTANYAAN
Ghulam Asriah
اسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Bagaimanakah agar bisa terciptanya keluarga yang Sakinah, Mawaddah, lan Warohmah.
sungguh, jika seandainya aku menikah dan sudah berkeluarga. ana pngen sekali mempunyai keluarga yang Samara.
Sugeng enjeng lan Matur Suwun
JAWABAN
Tiara Yohardyna
Wa'alaikumussalam warohmatullahi
wabarokatuh
SAKINAH MAWADDAH WARAHMAH
SAKINAH, ialah ketika kita melihat
kekurangan pasangan namun mampu
menjaga lidah untuk tidak mencelanya.
MAWADDAH, ialah ketika kita
mengetahui kekurangan pasangan namun
mampu memilih untuk menutup sebelah
mata atas kekurangannya dan membuka
mata yang lain untuk berfokus pada
kelebihannya.
Sedangkan
RAHMAH itu ialah, ketika
kita
mampu menjadikan kekurangan pasangan
sebagai ladang amal untuk diri kita.
Tapi ingat..!
Maksud pasangan di sini adalah pasangan
yang HALAL.. Bukan yang KURANG AJAR
Semoga yang sudah berkeluarga
mampu
membina keluarga yang Sakinah,
Mawaddah wa Rahmah, dan bagi yang
belum, semoga mendapat pendamping
yang shalih/ shalihah.
Aamiin Ya Rabbal'Aalamiin
Dwi Handoko
Sekedar nambahi sedikit refrensi,mudah2an manfaat..
1. Dalam keluarga itu ada mawaddah dan rahmah (Q/30:21). Mawaddah adalah jenis cinta membara, yang menggebu-gebu dan "nggemesi", sedangkan rahmah adalah jenis cinta yang lembut, siap berkorban dan siap melindungi kepada yang dicintai. Mawaddah saja kurang menjamin kelangsungan rumah tangga, sebaliknya, rahmah, lama kelamaan menumbuhkan mawaddah.
2. Hubungan antara suami isteri harus atas dasar saling membutuhkan, seperti pakaian dan yang memakainya (hunna libasun lakum wa antum libasun lahunna, Q/2:187). Fungsi pakaian ada tiga, yaitu
(a) menutup aurat,
(b) melindungi diri dari panas dingin, dan
(c) perhiasan.
Suami terhadap isteri dan sebaliknya harus menfungsikan diri dalam tiga hal tersebut. Jika isteri mempunyai suatu kekurangan, suami tidak menceriterakan kepada orang lain, begitu juga sebaliknya. Jika isteri sakit, suami segera mencari obat atau membawa ke dokter, begitu juga sebaliknya. Isteri harus selalu tampil membanggakan suami, suami juga harus tampil membanggakan isteri, jangan terbalik di luaran tampil menarik orang banyak, di rumah "nglombrot" menyebalkan.
3. Suami isteri dalam bergaul memperhatikan hal-hal yang secara sosial dianggap patut (ma`ruf), tidak asal benar dan hak, Wa`a syiruhunna bil ma`ruf (Q/4:19). Besarnya mahar, nafkah, cara bergaul dan sebagainya harus memperhatikan nilai-nilai ma`ruf. Hal ini terutama harus diperhatikan oleh suami isteri yang berasal dari kultur yang menyolok perbedaannya.
4. Menurut hadis Nabi, pilar keluarga sakinah itu ada empat (idza aradallohu bi ahli baitin khoiran dst);
(a) memiliki kecenderungan kepada agama,
(b) yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda,
(c) sederhana dalam belanja,
(d) santun dalam bergaul dan
(e) selalu introspeksi.
5. Menurut hadis Nabi juga, empat hal akan menjadi faktor yang mendatangkan kebahagiaan keluarga (arba`un min sa`adat al mar'i), yakni
(a) suami / isteri yang setia (saleh/salehah),
(b) anak-anak
yang berbakti,
(c) lingkungan sosial yang sehat , dan
(d) dekat rizkinya.
Ibuetz Ibnu Al Mubasyiri
wassalamualaikum suami istri adalah pasangan yg harus saling melengkapi kekurangannya masing2 bila suami salah istri yg mengingatkan dan juga sebaliknya dalam kehidupan mahligai rumah tangga tidak selamanya mulus maka yg di butuhkan kesabaran dan saling pengertian dalam mengarunginya sedangkan yg d tuntut bagi suami harus sanggup membimbing sang istri ke jalan yg di ridoi alloh swt serta mengasihinya dan bagi sang istri jadilah kedamayan di hati suami dgn ketaatan serta bakti pdnya dan menjaga kehormatan sang suami ketika sang suami keluar/tdk ada di rumah,dan di antara suami istri saling menutupi aib masing2 bila ada persoalan bicaralah di dalam rumah jgn sampai tetangga mendengarnya bila keduanya sudah tidak sanggup menyelesaikan masalahnya sendiri maka mintalah pendapat dr keluarga suami dan keluarga istri wallohu a'lam
Ghulam Asriah
اسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Bagaimanakah agar bisa terciptanya keluarga yang Sakinah, Mawaddah, lan Warohmah.
sungguh, jika seandainya aku menikah dan sudah berkeluarga. ana pngen sekali mempunyai keluarga yang Samara.
Sugeng enjeng lan Matur Suwun
JAWABAN
Tiara Yohardyna
Wa'alaikumussalam warohmatullahi
wabarokatuh
SAKINAH MAWADDAH WARAHMAH
SAKINAH, ialah ketika kita melihat
kekurangan pasangan namun mampu
menjaga lidah untuk tidak mencelanya.
MAWADDAH, ialah ketika kita
mengetahui kekurangan pasangan namun
mampu memilih untuk menutup sebelah
mata atas kekurangannya dan membuka
mata yang lain untuk berfokus pada
kelebihannya.
Sedangkan
RAHMAH itu ialah, ketika
kita
mampu menjadikan kekurangan pasangan
sebagai ladang amal untuk diri kita.
Tapi ingat..!
Maksud pasangan di sini adalah pasangan
yang HALAL.. Bukan yang KURANG AJAR
Semoga yang sudah berkeluarga
mampu
membina keluarga yang Sakinah,
Mawaddah wa Rahmah, dan bagi yang
belum, semoga mendapat pendamping
yang shalih/ shalihah.
Aamiin Ya Rabbal'Aalamiin
Dwi Handoko
Sekedar nambahi sedikit refrensi,mudah2an manfaat..
1. Dalam keluarga itu ada mawaddah dan rahmah (Q/30:21). Mawaddah adalah jenis cinta membara, yang menggebu-gebu dan "nggemesi", sedangkan rahmah adalah jenis cinta yang lembut, siap berkorban dan siap melindungi kepada yang dicintai. Mawaddah saja kurang menjamin kelangsungan rumah tangga, sebaliknya, rahmah, lama kelamaan menumbuhkan mawaddah.
2. Hubungan antara suami isteri harus atas dasar saling membutuhkan, seperti pakaian dan yang memakainya (hunna libasun lakum wa antum libasun lahunna, Q/2:187). Fungsi pakaian ada tiga, yaitu
(a) menutup aurat,
(b) melindungi diri dari panas dingin, dan
(c) perhiasan.
Suami terhadap isteri dan sebaliknya harus menfungsikan diri dalam tiga hal tersebut. Jika isteri mempunyai suatu kekurangan, suami tidak menceriterakan kepada orang lain, begitu juga sebaliknya. Jika isteri sakit, suami segera mencari obat atau membawa ke dokter, begitu juga sebaliknya. Isteri harus selalu tampil membanggakan suami, suami juga harus tampil membanggakan isteri, jangan terbalik di luaran tampil menarik orang banyak, di rumah "nglombrot" menyebalkan.
3. Suami isteri dalam bergaul memperhatikan hal-hal yang secara sosial dianggap patut (ma`ruf), tidak asal benar dan hak, Wa`a syiruhunna bil ma`ruf (Q/4:19). Besarnya mahar, nafkah, cara bergaul dan sebagainya harus memperhatikan nilai-nilai ma`ruf. Hal ini terutama harus diperhatikan oleh suami isteri yang berasal dari kultur yang menyolok perbedaannya.
4. Menurut hadis Nabi, pilar keluarga sakinah itu ada empat (idza aradallohu bi ahli baitin khoiran dst);
(a) memiliki kecenderungan kepada agama,
(b) yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda,
(c) sederhana dalam belanja,
(d) santun dalam bergaul dan
(e) selalu introspeksi.
5. Menurut hadis Nabi juga, empat hal akan menjadi faktor yang mendatangkan kebahagiaan keluarga (arba`un min sa`adat al mar'i), yakni
(a) suami / isteri yang setia (saleh/salehah),
(b) anak-anak
yang berbakti,
(c) lingkungan sosial yang sehat , dan
(d) dekat rizkinya.
Ibuetz Ibnu Al Mubasyiri
wassalamualaikum suami istri adalah pasangan yg harus saling melengkapi kekurangannya masing2 bila suami salah istri yg mengingatkan dan juga sebaliknya dalam kehidupan mahligai rumah tangga tidak selamanya mulus maka yg di butuhkan kesabaran dan saling pengertian dalam mengarunginya sedangkan yg d tuntut bagi suami harus sanggup membimbing sang istri ke jalan yg di ridoi alloh swt serta mengasihinya dan bagi sang istri jadilah kedamayan di hati suami dgn ketaatan serta bakti pdnya dan menjaga kehormatan sang suami ketika sang suami keluar/tdk ada di rumah,dan di antara suami istri saling menutupi aib masing2 bila ada persoalan bicaralah di dalam rumah jgn sampai tetangga mendengarnya bila keduanya sudah tidak sanggup menyelesaikan masalahnya sendiri maka mintalah pendapat dr keluarga suami dan keluarga istri wallohu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar