PERTANYAAN
Ibuetz Ibnu Al Mubasyiri
ASSALAMUALAIKUM
ada teman TKI cewek cowok ilegal di uber2 polisi di dlm pelarian agar tidak dosa bolehkah nikah DAUD?
JAWABAN
Cikong Mesigit .
wa'alaikum salam
لا يجوز تقليد داود في النكاح بلا ولي ولا شهود، ومن وطىء في نكاح خال عنهما وجب عليه حد الزنا على المنقول المعتمد
Fatawa ibnu hajar alhaitsami
Nikah dengan tanpa wali tanpa saksi dengan taqlid kepada fiqih
madzhab dawud azh-zhohiri hukumnya tidak boleh, bahkan termasuk zina
Alasan dlorurot diatas tdk kuat/tdk dpt dikatakan dlorurot.
Pula mrk tdk tersesat.
Andaikata tersesat dihutan blantara&mmg tdk dpt/sngt sulit mnemukan jalan keluar bru blh dikatakan DLORUROT.
Ubaid Bin Aziz Hasanan
Hasil Bahtsul Masail NU Jatim 1979
Apakah imam Daud al-Dzohiri termasuk ahli sunnah wal jama’ah? Jika
termasuk ahli sunah wal jama’ah, bolehkah bagi kita megamalkan
madzabnya dalam nikah tanpa wali dan saksi? Apakah wajib had terhadapap
orang yang melakukan bersetubuh dengan cara nikah menurut madzab Daud
tersebut?
Jawab:
Imam Daud Dzohiri termasuk ahli sunnah waljama’ah. Adapun nikah
mengikuti madzabnya dengan tanpa wali dan saksi hukumnya tidak boleh.
Dasar Pengambilan:
Al-Farqu Baina Al-Firoq, Hlm. 47.
وَدَخَلَ فِي هَذِهِ الْجُمْلَةِ ( أَىْ أَهْلِ السُّنَّةِ
وَالْجَمَاعَةِ ) جُمْهُوْرُ الْأُمَّةِ وَسَوَادُهَا اْلأَعْظَمُ مِنْ
أَصْحَابِ مَالِكٍ وَالشَّافِعِي وَأَبِى حَنِيْفَةَ وَالْأَوْزَاعِى
وَالثَّوْرِى وَأَهْلِ الظَّاهِرِ.
Masuk dalam golongan ini (ahli sunnah waljama’ah) ialah:
pembesar-pembesar imam, dan kelompok-kelompok mereka yang mayoritas,
dari beberapa shabat/santrinya imam Malik, imam Syafi’i, imam Auza’i,
Sufyan Atsauri dam Ahli Al-Dzohiriyah (Dawud Al-Dzohiriyah).
Bughyatu al-Mustarsyidin, Hlm. 8
(مَسْأَلَةُ ش) نَقَلَ ابْنُ الصَّلَاحِ الْإِجْمَاعَ عَلَى أَنَّهُ
لَايَجُوْزُ تَقْلِيْدُ غَيْرِ اْلأَئِمَّةِ الْأَرْبَعَةِ أَىْ حَتَّى
الْعَمَلَ لِنَفْسِهِ فَضْلًا عَنِ الْقَضَاءِ وَالْفَتْوَى لِعَدَمِ
الثِّقَةِ بِنِسْبَتِهَا لِأَرْبَابِهَا بِأَسَانِيْدَ تَمْنَعُ
التَّحْرِيْفَ وَالتَبْدِيْلَ كَمَذْهَبِ الزَّيْدِيَّةِ
الْمَنْسُوْبِيْنَ اِلَى الْإِمَامِ زَيْدِ بْنِ عَلِىّ بْنِ الْحُسَيْنِ
السَّبْطِ رِضْوَانُ اللهِ عَلَيْهِمْ الخ.
(Masalah syin) imam ibnu sholah manukil ijma’ sesungguhnya tidak
boleh taqlid/mengikuti selain kepada imam empat artinya sampai amal
untuk dirinyapun tidak boleh. Apalagi untuk menghukumi, menfatwakan,
karena tidak dapat dipertanggung jawabkan nisbatnya pada pemiliknya,
dengan jalan yang mencegah, merubah dan mengganti, seperti madzab
Zaidiyah yang dinisbatkan kepada imam Zaid bin Ali bin Husain yang jadi
cucu Rasul ra.
Tuhfatu al-Murid Syarah Jauharu at-Tauhid, Hlm. 90
وَلاَ يَجُوْزُ تَقْلِيْدُ غَيْرِهِمْ أَىِ اْلأَئِمَّةِ اْلأَرْبَعَةِ
وَلَوْ كَانَ مِنْ أَكَابِرِ الصَّحَابَةِ ِلأَنَّ مَذَاهِبَهُمْ لَمْ
تُدَوَّنْ وَلَمْ تُضْبَطْ كَمَذَاهِبِ هَؤُلآَءِ لَكِنْ جَوَّزَ
بَعْضُهُمْ ذَلِكَ فِي غَيْرِ اْلإِفْتَاءِ.
Tidak boleh taqlid kepada selain mereka yaitu imam-imam empat
meskipun dari pembesar-pembesar sahabat Rasul. Karena madzab mereka
tidak dikodifikasikan (tidak dikukuhkan) dan tidak dibuat pedoman
seperti madzab-madzab mereka (imam empat); namun sebagian ulama’ ada
yang memperbolehkan asal tidak untuk difatwakan.
Mizan al-Kubro, Juz I, Hlm. 50
Al-Fawaidu al-Janiyah, Juz II, Hlm. 204
Fiqhu al-Islam oleh Syekh al-Khatib
Tanwiru al-Qulub Hlm. 408
Adapun orang yang bersetubuh dari nikah ala madzab Daud al-Dzohiri
tersebut menurut qoul mu’tamad wajib di-had (mendapat hukuman).
Dasar Pengambilan:
Fatawi Kubro, Juz VI, Hlm. 107
(وَسُئِلَ) هَلْ يَجُوْزُ عَقْدُ النِّكَاحِ تَقْلِيْدًا لِمَذْهَبِ
دَاوُدَ مِنْ غَيْرِ وَلِىًّ وَلاَ شُهُوْدٍ أَوْ لاَ، وَإِذَا وَطِئَ
فَهَلْ يُحَدُّ أَوْ لاَ ... إِلَى أَنْ قَالَ (فَأَجَابَ) بِقَوْلِهِ لاَ
يَجُوْزُ تَقْلِيْدُ دَاوُدَ فِى النِّكَاحِ بِلاَ وَلِىٍّ وَلاَ
شُهُوْدٍ. وَمَنْ وَطِئَ فِى نِكَاحٍ خَالٍ عَنْهُمَا وَجَبَ عَلَيْهِ
حَدُّ الزِّنَا عَلَى الْمَنْقُوْلِ الْمُعْتَمَدِ...الخ
(ibnu Hajar ditanya) apakah boleh aqad nikah dengan tanpa wali dan
saksi, mengikuti pendapat Dawud al-Dzohiri? Dan ketika dia wati’
(hubungan badan) apakah terkena hukum had atau tidak? dst. S/d…. ibnu
hajar menjawab: tidak boleh mengikuti pendapat Dawud al-Dzohiri dalam
nikah tanpa wali dan saksi, barang siapa wati’ (berhubungan badan) atas
nikah tanpa wali dan saksi wajib baginya mendapatkan had (hukuman)
seperti hukuman bagi pelaku zina sesuai pendapat yang mu’tamad.
www.solusinahdliyin.net
Brojol Gemblung
Ubaid Bin Aziz Hasanan # tapi ini kondisinya lain dg yg dibahas pada bahtsu itu Kang..
tapi biar bagaimanapun pernikahan yg mengikuti Imam Daud, Abu
Hanifah, dan Imam Malik itu tidak boleh disifati dg halal dan haram,
ini semua namanya Syubhatut Thoriq / Madzhab. Jadi gak boleh di had
secara nalar hukum.
. Tapi andai kita ifrodh pada keadaan yg memang benar2 darurat
sesuai dg syaratnya maka menikah berdua boleh2 saja, dan keduanya tidak
boleh di hadd karena masih ada belahan ulama yg memperbolehkan nikah
tanpa wali dan syahid, dan 'ishmah tersebut masuk dalam kategori
syubhat madzhab, dan setelah menemukan keramaian maka menikah lagi
untuk keluar dari ikhtilaf ulama.
Sepertinya si sa`il memang tidak mau jawaban yg lain, baiklah saya mulai dari komentar ini
ﺣﺎﺷﻴﺔ ﺍﻟﺒﺠﻴﺮﻣﻲ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺨﻄﻴﺐ 10\180 :
ﻗﻮﻟﻪ : ﺯﻭﺝ ﺍﻟﺤﺎﻛﻢ. ﻓﺈﻥ ﻓﻘﺪ ﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻛﺎﻥ ﻟﻠﺰﻭﺟﻴﻦ ﺃﻥ ﻳﺤﻜﻤﺎ ﻟﻬﻤﺎ ﻋﺪﻻ ﻳﻌﻘﺪ
ﻟﻬﻤﺎ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻣﺠﺘﻬﺪﺍ ﻭﻟﻮ ﻣﻊ ﻭﺟﻮﺩ ﻣﺠﺘﻬﺪ . ﺃﻣﺎ ﻣﻊ ﻭﺟﻮﺩ ﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻭﻟﻮ ﺣﺎﻛﻢ
ﺿﺮﻭﺭﺓ ﻓﻼ ﻳﺤﻜﻤﺎﻥ ﺇﻻ ﻣﺠﺘﻬﺪﺍ ﺇﻻ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﻳﺄﺧﺬ ﺩﺭﺍﻫﻢ ﻟﻬﺎ ﻭﻗﻊ ﻻ ﺗﺤﺘﻤﻞ
ﻋﺎﺩﺓ ﻓﻲ ﻣﺜﻠﻬﺎ ﻛﻤﺎ ﻓﻲ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﻼﺩ ، ﻭﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﻗﻀﺎﺓ ﻣﺼﺮ ﻓﻲ ﺯﻣﻨﻨﺎ ﻫﺬﺍ
ﻓﻠﻬﻤﺎ ﺃﻥ ﻳﺤﻜﻤﺎ ﻋﺪﻻ ﻭﻟﻮ ﻏﻴﺮ ﻣﺠﺘﻬﺪ . ﻭﻻ ﻓﺮﻕ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺤﻀﺮ ﻭﺍﻟﺴﻔﺮ،
ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﻳﺠﺪﺍ ﺃﺣﺪﺍ ﻭﺧﺎﻓﺖ ﺍﻟﺰﻧﺎ ﺯﻭﺟﺖ ﻧﻔﺴﻬﺎ ﻟﻜﻦ ﺑﺸﺮﻁ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﻴﻨﻬﺎ ﻭﺑﻴﻦ
ﺍﻟﻮﻟﻲ ﻣﺴﺎﻓﺔ ﺍﻟﻘﺼﺮ ، ﺛﻢ ﺇﺫﺍ ﺭﺟﻌﺎ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻌﻤﺮﺍﻥ ﻭﻭﺟﺪﺍ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺟﺪﺩﺍ ﺍﻟﻌﻘﺪ ﺇﻥ
ﻟﻢ ﻳﻜﻮﻧﺎ ﻗﻠﺪﺍ ﻣﻦ ﻳﻘﻮﻝ ﺑﺬﻟﻚ.
Lantas apabila keduanya tidak menemukan seseorang (untuk diangkat
menjadi hakim) dan si wanita khawatir berzina, maka ia boleh
mengawinkan dirinya sendiri, akan tetapi dg syarat antara dia dan
walinya berada di antara jarak tempuh yg memperbolehkan mengqoshor
sholat. Kemudian jika keduanya sudah kembali pada keramaian (daerah yg
padat penduduk) dan keduanya menemukan orang (untuk dijadikan wali
muhakkam), maka keduanya haruslah memperbaharui akadnya bila memang
mereka tidak mengikuti pendapat ulama yg memperbolehkan hal demikian
(pernikahan tanpa wali dan saksi).
Silahkan ditela'ah juga kutipan Imam Nawawi dari Shahib al-Hawiy Imam al-Mawardi
ﻛﻔﺎﻳﺔ ﺍﻷﺧﻴﺎﺭ ﻓﻲ ﺣﻞ ﻏﺎﻳﺔ ﺍﻻﺧﺘﺼﺎﺭ 2 / 49 :
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ : ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻤﺎﻭﺭﺩﻱ ﻓﻴﻤﺎ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻧﺖ ﺍﻣﺮﺃﺓ ﻓﻲ ﻣﻮﺿﻊ ﻟﻴﺲ ﻓﻴﻪ ﻭﻟﻲ ﻭﻻ
ﺣﺎﻛﻢ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻭﺟﻪ : ﺃﺣﺪﻫﺎ ﻻ ﺗﺰﻭﺝ ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﺗﺰﻭﺝ ﻧﻔﺴﻬﺎ ﻟﻠﻀﺮﻭﺭﺓ ﻭﺍﻟﺜﺎﻟﺚ ﺗﻮﻟﻲ
ﺃﻣﺮﻫﺎ ﺭﺟﻼ ﻳﺰﻭﺟﻬﺎ ﻭﺣﻜﻰ ﺍﻟﺸﺎﺷﻲ ﺃﻥ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﻤﻬﺬﺏ ﻛﺎﻥ ﻳﻘﻮﻝ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ : ﺗﺤﻜﻢ
ﻓﻘﻴﻬﺎ ﻣﺠﺘﻬﺪﺍ ﻭﻫﺬﺍ ﺍﻟﺬﻱ ﺫﻛﺮﻩ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﺤﻜﻴﻢ ﺻﺤﻴﺢ ﺑﻨﺎﺀ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﻇﻬﺮ ﻓﻲ ﺟﻮﺍﺯﻩ ﻓﻲ
ﺍﻟﻨﻜﺎﺡ ﻭﻟﻜﻦ ﺷﺮﻁ ﺍﻟﻤﺤﻜﻢ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺻﺎﻟﺤﺎ ﻟﻠﻘﻀﺎﺀ ﻭﻫﺬﺍ ﻳﻌﺴﺮ ﻓﻲ ﻣﺜﻞ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺤﺎﻝ
ﻭﺍﻟﺬﻱ ﻧﺨﺘﺎﺭﻩ ﺻﺤﺔ ﺍﻟﻨﻜﺎﺡ ﺇﺫﺍ ﻭﻟﺖ ﺃﻣﺮﻫﺎ ﻋﺪﻻ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻣﺠﺘﻬﺪﺍ ﻭﻫﻮ ﻇﺎﻫﺮ ﻧﺼﻪ
ﺍﻟﺬﻱ ﻧﻘﻠﻪ ﻳﻮﻧﺲ ﻭﻫﻮ ﺛﻘﺔ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢ
Silahkan yg mau menambahi, ini sekedar tambahan tentang Wathi`
Syubhat yg tidak bisa disifati dg mubah dan haram sehingga hukum hadd
pun gugur bagi yg melakukannya
ﻛﺎﺷﻔﺔ ﺍﻟﺴﺠﺎ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ ﺳﻔﻴﻨﺔ ﺍﻟﻨﺠﺎ 14 \ 15 :
ﺗﺘﻤﺔ: ﺍﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﻭﻁﺀ ﺍﻟﺸﺒﻬﺔ ﺍﻟﺬﻱﻻ ﻳﻮﺻﻒ ﺑﺈﺑﺎﺣﺔ ﻭﻻ ﺗﺤﺮﻳﻢ ﻫﻮ ﺷﺒﻬﺔ ﺍﻟﻔﺎﻋﻞ ﻛﺄﻥ ﻳﻈﻦ ﺍﻣﺮﺃﺓ ﺃﺟﻨﺒﻴﺔ ﺯﻭﺟﺘﻪ ﻓﻴﻄﺆﻫﺎ ﻭﻛﻮﻁﺀ ﺍﻟﻤﻜﺮﻩ ﺑﻔﺘﺢ ﺍﻟﺮﺍﺀ،
ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﻮﻁﺀ ﺑﺸﺒﻬﺔ ﺍﻟﻤﺤﻞ ﻛﻮﻁﺀ ﺃﻣﺔ ﻭﻟﺪﻩ ﺃﻭ ﺷﺮﻳﻚ ﺍﻷﻣﺔ ﺍﻟﻤﺸﺘﺮﻛﺔ ﺃﻭ ﺳﻴﺪ
ﻣﻜﺎﺗﺒﺘﻪ ﺃﻭ ﺑﺸﺒﻬﺔ ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ ﺃﻱ ﺍﻟﻤﺬﻫﺐ ﻭﻫﻮ ﺃﻥ ﻳﻌﻘﺪ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺃﻱ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺑﺠﻬﺔ
ﻗﺎﻟﻬﺎ ﻋﺎﻟﻢ ﻳﻌﺘﺪ ﺑﺨﻼﻓﻪ ﻛﺎﻟﺤﻨﻔﻲ ﻭﻧﺤﻮﻩ ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﻮﺻﻒ ﺑﺤﺮﻣﺔ، ﻭﺳﻤﻲ ﻭﻁﺀ ﺃﻣﺔ
ﺍﻟﻮﻟﺪ ﺑﺸﺒﻬﺔ ﺍﻟﻤﺤﻞ ﻷﻥ ﻣﺎﻝ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﻛﻠﻪ ﻣﺤﻞ ﻹﻋﻔﺎﻑ ﺃﺻﻠﻪ ﻭﻣﻨﻪ ﺍﻟﺠﺎﺭﻳﺔ، ﻓﺈﻋﻔﺎﻑ
ﺍﻟﻮﻟﺪ ﻫﻮ ﺃﻥ ﻳﻬﻴﻰﺀ ﻟﻸﺻﻞ ﻣﺴﺘﻤﺘﻌﺎً ﺑﺎﻟﺤﻠﻴﻠﺔ ﻭﻳﻤﻮﻧﻬﺎ،
ﻭﻣﺜﺎﻝ ﺷﺒﻬﺔ ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ ﻛﺎﻟﻨﻜﺎﺡ ﺑﻼ ﺷﻬﻮﺩ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻌﻘﺪ ﻋﻨﺪ ﻣﺎﻟﻚ ﻭﻳﺠﺐ ﺍﻹﺷﻬﺎﺩ
ﻋﻨﺪﻩ ﻗﺒﻞ ﺍﻟﺪﺧﻮﻝ ﻭﺑﻼ ﻭﻟﻲ ﻋﻨﺪ ﺃﺑﻲ ﺣﻨﻴﻔﺔ ﻭﺑﻼ ﻭﻟﻲ ﻭﺷﻬﻮﺩ ﻛﻤﺎ ﻫﻮ ﻣﺬﻫﺐ ﺩﺍﻭﺩ
ﺍﻟﻈﺎﻫﺮﻱ ﻛﺄﻥ ﺯﻭﺟﺘﻪ ﻧﻔﺴﻬﺎ ﻓﻼ ﺣﺪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻮﺍﻃﻰﺀ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻘﺼﺪ ﺗﻘﻠﻴﺪﻫﻢ
ﻭﺇﻥ ﺍﻋﺘﻘﺪ ﺍﻟﺘﺤﺮﻳﻢ،
ﻭﻗﺪ ﻧﻈﻢ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺍﻟﺸﺒﻬﺎﺕ ﺍﻟﺜﻼﺛﺔ ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ:
ﺍﻟﻠﺬ ﺃﺑﺎﺡ ﺍﻟﺒﻌﺾ ﺣﻠﻪ ﻓﻼ >< ﺣﺪ ﺑﻪ ﻭﻟﻠﻄﺮﻳﻖ ﺍﺳﺘﻌﻤﻼ
ﻭﺷﺒﻬﺔ ﻟﻔﺎﻋﻞ ﻛﺄﻥ ﺃﺗﻰ >< ﻟﺤﺮﻣﺔ ﻳﻈﻦ ﺣﻼً ﻣﺜﺒﺘﺎ
ﺫﺍﺕ ﺍﺷﺘﺮﺍﻙ ﺃﻟﺤﻘﻦ ﻭﺳﻤِّﻴَﻦ >< ﻫﺬﺍ ﺍﻷﺧﻴﺮ ﺑﺎﻟﻤﺤﻞ ﻓﺎﻋﻠﻤﻦ
Jika dalam keadaan darurat (khawatir berzina), sementara mereka
berada jauh dari wali si perempuan sejauh masafatul qoshr (jarak yg
boleh mengqoshor sholat), maka menikah berdua boleh2 saja dg cara si
perempuan mengawinkan dirinya untuk si laki2, dan setelah menemukan
keramaian (sampai pada tempat yg ramai penduduk) maka mereka menikah
lagi (memperbaharui akad nikahnya) untuk keluar dari ikhtilaf ulama,
dan atau bila memang mereka tidak taqlid pada ulama yg memperbolehkan
pernikahan tanpa wali dan saksi. Dan wathi` (senggama) yg terjadi
selama itu dihukumi wathi` syubhat dan pelaku tidak dikenai hukuman
hadd karena di sisi lain terdapat ulama yg memperbolehkan pernikahan dg
demikian.
ini ibarot yg saya ambil dari dokumen sebagai tambah2 ben mantep
ﺗﺤﻔﺔ ﺍﻟﻤﺤﺘﺎﺝ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻤﻨﻬﺎﺝ ﺝ / 38 ﺹ 327 :
ﻗَﻮْﻟُﻪُ : ﻟِﺒَﻴَﺎﻥِ ﺃَﻥَّ ﺍﻟْﺄَﺣْﺴَﻦ َ ﺇﻟَﺦْ. ﻓِﻴﻪِ ﻧَﻈَﺮٌ
ﻭَﻳَﻜُﻮﻥُ ﻣَﺎ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺇﺷَﺎﺭَﺓٌ ﺇﻟَﻰ ﻣُﺮَﺍﻋَﺎﺓِ ﺧِﻠَﺎﻑِ ﺩَﺍﻭُﺩ ﺍﻟْﻘَﺎﺋِﻞِ
ﺑِﺼِﺤَّﺘِﻪ ِ ﺑِﻠَﺎ ﻭَﻟِﻲٍّ ﻭَﻟَﺎ ﺷُﻬُﻮﺩٍ ﺑِﻨَﺎﺀً ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻥَّ
ﺍﻟِﺎﻋْﺘِﺪَﺍﺩَ ﺑِﺨِﻠَﺎﻓِﻪ ِ ﻛَﻤَﺎ ﻗَﺎﻟَﻪُ ﺍﻟﺸَّﺎﺭِﺡُ ﺍﻟﺴُّﺒْﻜِﻲ ، ُّ
ﻭَﺇِﻥْ ﻧَﻘَﻞَ ﻋَﻦْ ﺑَﺎﺏِ ﺍﻟﻠِّﺒَﺎﺱِ ﻣِﻦْ ﺷَﺮْﺡِ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﺧِﻠَﺎﻓُﻪُ
ﻭَﻗَﺪْ ﺃَﻓْﺘَﻰ ﺷَﻴْﺨُﻨَﺎ ﺍﻟﺸِّﻬَﺎﺏُ ﺍﻟﺮَّﻣْﻠِﻲ ُّ ﺑِﻌَﺪَﻡِ ﺍﻟْﺤَﺪِّ
ﻣُﺮَﺍﻋَﺎﺓً ﻟِﻨَﺤْﻮِ ﺧِﻠَﺎﻑِ ﺩَﺍﻭُﺩ ﻭَﺍﻟﺸَّﺎﺭِ ﺡُ ﻣَﺎﺵٍ ﻋَﻠَﻰ ﻭُﺟُﻮﺏِ
ﺍﻟْﺤَﺪِّ ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺮَﻯ.
link diskusi :
http://www.facebook.com/groups/kasarung/558073680884041/?notif_t=group_comment_reply
klw menikah berdua ama tanangan ustad?
BalasHapusmayoritas anak2 dah boncengan dan pegang2an
padahal masih tunangan,
nah klw menikah berdua semata2 krn mu menjauh Dr dosa Yg
berdua dan Yg pegangan gmn ustad?
____________________
g melakukan hubungan badan,
cm sentuhan dan sebagainya
mohon dgn sangat jawaban nya ya ustad,
Bisa ustadz memberikan dalil-dalil naqli yang mendasari Imam Daud Adz Dzahiry berpendapat "nikah sah tanpa wali dan syuhud". Karena, sebenarnya secara sembunyi,ada banyak juga yg menikah ala pendapat Imam Daud, karena alasan-alasan keluarga tak menyetujui dan lain-lain yg dianggap menghalangi pernikahannya, mk demi tidak melakukan zina, mereka nikah lkut pendapat Adz Dzahiriyah. Mohon tadz, kalau ada dalil-naqlinya tadz, agar kami lebih paham dan mudah nyalahkan orang karena kekurangan ilmu pengetahuan saya.
BalasHapusmaksud saya, agar tidak gampang nenyalahkan orang lai.
BalasHapusPertaxaanq sudah d taxakan ust..... Jadi q mohon jawabanx juga..... ��
BalasHapusBagaimana dengan kitab Mizan kubro 109
BalasHapus