PERTANYAAN
Ahmad Syaifuddin
Assalamu'alaikum...
"Tentang isra'&mi'raj"
Yang jd Pertanyaanya:
Apakah demikian jauhnya ALLAH SWT dgn Nabi Muhammad Saw, sehingga
pertemuan itu memerlukan keberangkatan Nabi Saw ke LUAR ORBIT BUMI?
JAWABAN
Uponk Sgr Ulilalbab
wa'laikum salam
Tujuan MI'ROJ ialah untuk memuliakan Nabi tuk melihat ke indahan / keanehan
alam jagat raya. bukan tujuan mendatangi tempatnya ALLAH.karena ALLAH
tidak menempati suatu tempat.Allah WUJUD fiazali tanpa tempat.
wa'laikum salam
Tujuan MI'ROJ ialah untuk memuliakan Nabi tuk melihat ke indahan / keanehan
alam jagat raya. bukan tujuan mendatangi tempatnya ALLAH.karena ALLAH
tidak menempati suatu tempat.Allah WUJUD fiazali tanpa tempat.
Dalam kitab -- Ittihaf as Sadat al Muttaqiin -- 2 / 105.
Berkata Al-Muhaddits Imam Muhammad Murtadha Az-Zabidi :
ذَكر الإمام قاضي القضاة ناصر الدين بن المُنَيِّر الإسكندري المالكي في كتابه
“المنتقى في شرف المصطفى” لما تكلم على الجهة وقرر نفيَها قال: ولهذا أشار
مالك رحمه الله تعالى في قوله صلى الله عليه وسلم: “لا تفضلوني على يونس بن
متى”، فقال مالك: إنما خص يونس للتنبيه على التنزيه لأنه صلى الله عليه
وسلم رفع إلى العرش ويونس عليه السلام هبط إلى قاموس البحر ونسبتهما مع ذلك
من حيث الجهة إلى الحقّ جل جلاله نسبة واحدة، ولو كان الفضل بالمكان لكان
عليه السلام أقرب من يونس بن متى وأفضل وَلمَا نهى عن ذلك.
“al-Imam
al-‘Allamah al-Qadli Nashiruddin ibn al-Munayyir al-Maliki (seorang
ulama terkemuka sekitar abad tujuh hijriyah), dalam karyanya berjudul
al-Muqtafa Fi Syaraf al-Musthafa telah menuliskan pernyataan al-Imam
Malik bahwa Allah ada tanpa tempat dan tanpa arah. Dalam karyanya
tersebut, al-Imam Ibn al-Munayyir mengutip sebuah hadits, riwayat
al-Imam Malik bahwa Rasulullah bersabda: “Janganlah kalian
melebih-lebihkan aku di atas nabi Yunus ibn Matta”. Dalam penjelasan
hadits ini al-Imam Malik berkata bahwa Rasulullah secara khusus menyebut
nabi Yunus dalam hadits ini, tidak menyebut nabi lainya, adalah untuk
memberikan pemahaman akidah tanzih, -bahwa Allah ada tanpa tempat dan
tanpa arah-. Hal ini karena Rasulullah diangkat ke atas ke arah arsy
-ketika peristiwa Mi’raj-, sementara nabi Yunus dibawa ke bawah hingga
ke dasar lautan yang sangat dalam -ketika beliau ditelan oleh ikan
besar-, dan kedua arah tersebut, baik arah atas maupun arah bawah,
keduanya bagi Allah sama saja. Artinya satu dari lainnya tidak lebih
dekat kepada-Nya, karena Allah ada tanpa tempat. Karena seandainya
kemuliaan itu diraih karena berada di arah atas, maka tentu Rasulullah
tidak akan melarang melebih-lebihkan beliau atas nabi Yunus ibn Matta”.
Seorang Ulama Jawa ---- Al allamah Sekh IHSAN bin Muhammad Dahlan Jampes Kediri
berkata didalam karyanya .kitab SIROJUT THOLIBIN ( sarah kitab Minhjul
'abidin karya imam Alghozali ) jz 1 lmn 13.
وقيل
معنى - لاتفضلوني على يونس بن متى -- لا تعتقدوني أني أقرب إلى الله في
الحس حيث ناحيت الى الله فوق السموات السبع وهو ناجي ربه في بطن الحوت في
قاع البحر لتنزه تعالى عن الجهة والمكان فيستوي في حقه من فوق السموات ومن
قاع البحار
======
jadi walaupun Nabi di mi'rojkan ke atas langit. bukan berarti Allah ada di langit.
=== Keyakinan Ahli sunnah waljama.an Al 'Asy'ariyah --- Allah ada tanpa tempat dan arah.
Dalam al-Fiqh al-Absath, halmn 161 --- al-Imam Abu Hanifah menuliskan:
قلت أرأيت لو قيل أين الله تعالى فقال يقال له كان الله تعالى ولا مكان قبل ان
يخلق الخلق وكان الله تعالى ولم يكن أين ولا خلق كل شيء وهو خالق كل شيء.
“Aku
katakan: Tahukah engkau jika ada orang berkata: Di manakah Allah?
Jawab: Dia Allah ada tanpa permulaan dan tanpa tempat, Dia ada sebelum
segala makhluk-Nya ada. Allah ada tanpa permulaan sebelum ada tempat,
sebelum ada makhluk dan sebelum segala suatu apapun. Dan Dia adalah
Pencipta segala sesuatu”
link dokumen :
http://www.facebook.com/groups/kasarung/doc/599466266744782/
Al-chamdulillah.
BalasHapusKulo izin share
BalasHapus