Para Sahabat Tabaruk (Ngalap berkah) dengan air bekas wudlu Nabi
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: مَرِضْتُ فَأَتَانِي رَسُولُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأَبُو بَكْرٍ يَعُودَانِي
مَاشِيَيْنِ، فَأُغْمِيَ عَلَيَّ، فَتَوَضَّأَ، ثُمَّ صَبَّ عَلَيَّ مِنْ
وَضُوئِهِ، فَأَفَقْتُ، قُلْتُ: " يَا رَسُولَ اللهِ، كَيْفَ أَقْضِي فِي
مَالِي؟ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ شَيْئًا، حَتَّى نَزَلَتْ آيَةُ الْمِيرَاثِ: {يَسْتَفْتُونَكَ قُلِ اللهُ يُفْتِيكُمْ فِي الْكَلَالَةِ}"
“Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, "Saat aku sakit Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar menjengukku dengan berjalan
kaki, dan saat itu aku sedang pingsan. Lalu beliau berwudlu dan
memercikkan air wudlunya kepadaku sehingga aku pun sadar. Kemudian aku
berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana seharusnya aku mengatur hartaku?"
Sedikitpun beliau tidak menjawabnya, hingga turunlah ayat tentang waris:
'(Mereka meminta fatwa kepadamu (wahai Muhammad) tentang kalalah (yaitu
seseorang yang meninggal dunia tanpa meninggalkan ayah dan anak),
katakanlah, Allah lah yang memberi fatwa kepadamu tentang kalalah…) '.
(Shahih Bukhari, no.6723 dan Shahih Muslim, no.1616. Redaksi hadits dari
Imam Muslim).
عَنْ أَبِي جُحَيْفَةَ، قَالَ: «رَأَيْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قُبَّةٍ حَمْرَاءَ مِنْ
أَدَمٍ، وَرَأَيْتُ بِلاَلًا أَخَذَ وَضُوءَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَرَأَيْتُ النَّاسَ يَبْتَدِرُونَ ذَاكَ الوَضُوءَ،
فَمَنْ أَصَابَ مِنْهُ شَيْئًا تَمَسَّحَ بِهِ، وَمَنْ لَمْ يُصِبْ مِنْهُ
شَيْئًا أَخَذَ مِنْ بَلَلِ يَدِ صَاحِبِهِ، ثُمَّ رَأَيْتُ بِلاَلًا
أَخَذَ عَنَزَةً، فَرَكَزَهَا وَخَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي حُلَّةٍ حَمْرَاءَ، مُشَمِّرًا صَلَّى إِلَى العَنَزَةِ
بِالنَّاسِ رَكْعَتَيْنِ، وَرَأَيْتُ النَّاسَ وَالدَّوَابَّ يَمُرُّونَ
مِنْ بَيْنِ يَدَيِ العَنَزَةِ» (رواه البخاري ومسلم، واللفظ للبخاري)
“Dari Abi Juhaimah, ia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berada dalam kemah merah yang terbuat dari kulit yang
disamak. Dan aku lihat Bilal mengambilkan air wudlu untuk Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, dan aku lihat orang-orang saling berebut
air wudlu tersebut. Orang yang mendapatkanya maka ia langsung
mengusapkannya, dan bagi yang tidak maka ia mengambilnya dari dari
tangan temannya yang basah. Kemudian aku lihat Bilal mengambil tombak
kecil dan menancapkannya di tanah, lalu Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam keluar dengan mengenakan pakaian merah menghadap ke arah tombak
kecil dan memimpin orang-orang shalat sebanyak dua raka'at. Dan aku
lihat orang-orang dan hewan berlalu melewati depan tombak tersebut."
(Shahih Bukhari, no.376 dan Shahih Muslim, no.503. Redaksi hadits dari
Imam Bukhari).
عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ، قَالَ: ذَهَبَتْ بِي
خَالَتِي إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ:
يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ ابْنَ أُخْتِي وَجِعٌ «فَمَسَحَ رَأْسِي
وَدَعَا لِي بِالْبَرَكَةِ، ثُمَّ تَوَضَّأَ، فَشَرِبْتُ مِنْ وَضُوئِهِ،
ثُمَّ قُمْتُ خَلْفَ ظَهْرِهِ، فَنَظَرْتُ إِلَى خَاتَمِ النُّبُوَّةِ
بَيْنَ كَتِفَيْهِ، مِثْلَ زِرِّ الحَجَلَةِ»
“Dari As Sa'ib bin
Yazid, ia berkata, "Bibiku pergi bersamaku menemui Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, lalu ia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya putra
saudara perempuanku ini sedang sakit." Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mengusap kepalaku dan memohonkan keberkahan untukku. Kemudian
beliau berwudlu, maka aku pun minum dari sisa air wudlunya, kemudian aku
berdiri di belakangnya hingga aku melihat ada tanda kenabian sebesar
telur burung di pundaknya." (Shahih Bukhari, no.190 dan Shahih Muslim,
no.2345. Redaksi hadits dari Imam Bukhari).
عَنِ ابْنِ شِهَابٍ،
قَالَ: أَخْبَرَنِي مَحْمُودُ بْنُ الرَّبِيعِ، قَالَ «وَهُوَ الَّذِي
مَجَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي وَجْهِهِ
وَهُوَ غُلاَمٌ مِنْ بِئْرِهِمْ» وَقَالَ عُرْوَةُ، عَنِ المِسْوَرِ،
وَغَيْرِهِ يُصَدِّقُ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا صَاحِبَهُ «وَإِذَا
تَوَضَّأَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَادُوا
يَقْتَتِلُونَ عَلَى وَضُوئِهِ»
“Dari Ibnu Syihab berkata, Mahmud
bin Ar Rabi' mengabarkan kepadaku, ia berkata, "Dialah orang yang
diberkahi oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di wajahnya saat
dia masih kecil dari sumur mereka." Dan 'Urwah menyebutkan dari Al
Miswar, dan Selainnya -setiap dari keduanya saling membenarkan satu sama
lain-, bahwa ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu, hampir
saja mereka berkelahi memperebutkan bekas air wudlu beliau." (Shahih
Bukhari, no.189)
link dokumen :
https://www.facebook.com/notes/huda-sarungan-humor-dan-dawah-sarana-untuk-ngaji/1137-para-sahabat-tabaruk-ngalap-berkah-dengan-air-bekas-wudlu-nabi/665914976766577
Tidak ada komentar:
Posting Komentar