PERTANYAAN
Ahmad Syaifuddin
Assalamu'alikum wr wb
"Mohon tambahan ilmuny"
Apa yg harus kita lakukan ketika sakarotul maut? dan apa yg harus kita lakukan ketika melihat orang yg lg sakarotul maut?
JAWABAN
Sanusi El Ruzy
wa alaikum salam.
1. Apa yg harus kita lakukan
ketika sakarotul maut?
Berusaha mengucapkan kalimah Toyyibah/Tauhid..
2. apa yg harus kita lakukan
ketika melihat orang yg lg sakarotul maut?
Menalqin agar mengucapkan kalimah Tauhid.
Mbah Jenggot
DETIK DETIK SAKAROTUL MAUT
Hal hal yang sunah dilakukan terhadap orang yang sakit parah (muhtadhor);
1. Mengahdapkannya ke arah kiblat
Hal ini bisa dilakukan dengan cara membaringkannya pada lambung
sebelah kanan (kepal di utara), jika tidak mampu maka dengan
membaringkan pada lambung kirinya (kepala di selatan), dan bila hal ini
tidak mampu maka dengan posisi diterlentangkan (mlumah) dan member
sejenis bantal dikepalanya agar bisa menghadap kiblat
2. Membacakan surat yasin dengan keras dan surat Ar-Ra’du dengan lirih,
Jika keduanya mungkin di baca, namun jika hanya mungkin membaca
salah satunya, maka dibacakan surat yasin untuk mengingatkannya pada
urusan akhirat. Jika muhtadhlor (orang yang sudah sekarat) sudah tidak
mempunyai perasaan maka yang lebih utama di bacakan surat Ar-Ra’du,
untuk mempermudah keluarnya ruh.[4]
3. Mentalkin (menuntun untuk membaca لا اله الاالله)
Nabi bersabda : « مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ »(رواه الحاكم)“barangsiapa yang akhir
hayatnya membaca لا اله الاالله maka ia akan masuk surga”
Menurut qaul sahih penalkinan dilakukan satu kali (tidak perlu
diulangi), kecuali apabila muhtadlor setelah ditalkin berbicara
sekalipun masalaj ukhrawi, maka talkin sunah untuk diulangi lagi.
Menurut imam As Shamiri talkin tidak sunat diulangi selama muhtadlor
tidak membicarakan urusan duniawi. Talkin untuk orang muslim tidak
memakai lafadz tasbih dan ashadu, kedua lafadz tersebut digunakan untuk
mentalkin orang kafir yang diharapkan masuk islam.
Orang yang melakukan talkin disunahkan bukan ahli waris, bukan
musuhnya atau orang yang hasud/iri kepadanya, hal ini bertujuan untuk
menghindari dugaan bahwa mereka mengharapkan kematian muhtadlor.[5]
Jika yang ada hanya ahli waris maka hendaknya yang metalkin adalah ahli waris yang paling saying kepadanya.[6]
4. Memberi minum kepada Muhtadlor (orang yang sakit parah)
Hal tersebut disunnahkan, terutama apabila ada tanda bahwa ia
meminta minum, sebab pada waktu itu syetan menawarkan minum yang akan
ditukar dengan keimanan.
Tanda baik dan buruknya mayyit :
Tanda-tanda mayyit yang baik :
1. Keningnya berkeringat
2. Kedua matanya mengeluarkan air mata
3. Janur hidungnya mengembang
4. Wajahnya ceria
Tanda- tanda mayit jelek :
1. Wajahnya kelihatan sedih dan takut.
2. Ruhnya sulit keluar, bahkan sampai seminggu
3. Kedua sudut bibirnya berbusa.
Tanda-tanda diatas bisa kelihatan semua, atau hanya sebagiannya saja.[7]
Keterangan
Apabila ada tanda yang baik maka sunnah untuk disiarkan kecuali jika
mayyit dhohirnya ahli maksiat atau orang fasik, maka tidak boleh di
siarkan, agar perilaku jeleknya tidak ditiru orang lain.
Bila ada tanda yang jelek maka wajib dirahasiakan, kecuali dhohirnya
mayit adalah orang yang ahli maksiat atau orang fasik, maka boleh
untuk diberitahukan orang lain agar perilaku jeleknya tidak diikuti
orang lain
Kesunnahan Setelah Ruh Dicabut
1. Memejamkan kedua matanya dengan mengusap wajahnya sambil membaca :
بسم الله وعلى ملة رسول الله صلى الله عليه وسلم
bila belum berhasil maka tariklah kedua lengan dan ibu jari kakinya secara bersamaan.
2. Kedua rahangnya hingga kepala bagian atas diikat dengan kain yang lebar agar mulut tidak terbuka.
3. Sendi-sendi tulang dilemaskan dengan cara melekukkan tangan pada
lengan, betis pada paha, paha pada perut agar mudah didalam memandikan
dan mengkafaninya
4. Pakaian mayit dilepas dengan pelan, lalu mayit ditutupi dengan
kain yang tipis, ujungnya diselipkan dibawah kepala dan kedua kaki.
Keterangan;
a. Untuk mayit laki-laki yang dalam keadaan ihrom maka kepalanya harus terbuka (tidak boleh ditutupi)
b. Untuk mayit perempuan yang sedang ihrom maka wajahnya tidak boleh ditutupi.
5. Mayit diletakkan ditempat yang agak tinggi, sekira tidak
menyentuh tanah, seperti di atas dipan (amben), agar tanah yang basah
tidak mengenainya (supaya tidak segera membusuk)
6. Membakar dupa atau menaburkan wewangian disekitar mayit, agar bau yang tak sedap menjadi hilang
7. Meletakkan sesuatu (selain mushaf) yang agak berat di perut
mayit, dengan cara benda tersebut di bujurkan dan diikat agar perutnya
tidak mengembang. Untuk beratnya kira-kira 54,3 gram atau 0,5 ons
8. Segera melunasi hutang dan melaksanakan wasiatnya
[4] Al mahalli juz 1 hal; 321
[5] Nihayatuz zain 147
[6] Qulyubi juz 1 hal;321
[7] Nihayatuz zain hal; 147
http://www.piss-ktb.com/2012/03/f0028-detik-detik-sakaratul-maut.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
tolong ustad berikan hadis sakaratul maut mesti membaca surat yasin dan riwayat rosulullah sewaktu mengamalkannya...!! YANG BAIK BELUM TENTU BENAR YANG BENAR PASTI BAIK KARENA ADA DASAR HUKUMNYA
BalasHapus