PERTANYAAN
Jumadi Al-Ngawi
Assalamu'alaikum....,
Numpang lewat , dulu pernah ada pertanyaan dengan teman,
cuma dengar sekilas aja...., siapa tau ada yang paham kisahnya,
pertanyaannya
1. Hari apa yang paling baik?
2. Bulan apa yang paling baik?
3. Amal apa yang paling baik?
JAWABAN
Blekok Bertaubat
wa'alaikum salam
Ibnu ‘Abbas atau Abdullah bin Abbas pernah ditanya tentang tiga hal
yang palingbaik menurut dia. Yaitu hari, bulan, dan amalan yang paling
baik. Ketika di tanya tentang ketiga hal itu, Ibnu ‘Abbas menjawab:
“Hari yang paling baik adalah hari Jum’at, sedangkan bulan yang paling
baik adalah bulan Ramadhan, dan yang ketiga amalan yang paling baik
adalah menjalankan shalat fardhu tepat pada waktu utamanya.”
Jawaban yang diberikan oleh Ibnu ‘Abbas ini sampai ke telinga Ali
bin Abi Thalib Karramahullaahu Wajhah. Lantas ‘Ali Karramahullaahu
Wajhah berkata, memang jika para ulama, hukama, atau fuqaha di mana
saja berada jika ditanya tentang ketiga hal tersebut, mereka akan
menjawab seperti apa yang dijawab oleh Ibnu ‘Abbas. Sedangkan aku
memiliki jawaban yang berbeda dari pertanyaan tersebut, akuakan
menjawab:
Pertama , amal yang paling baik adalah amal yang diterima oleh Allah SwT.
Kedua , bulan yang paling baik adalah bulan yang di dalamnya engkau bertobat kepada Allah dengan tobat nashuha.
Ketiga , sebaik-baik hari adalah saat engkau pergi meninggalkan dunia dan kembali kepada Allah dalam keadaan beriman kepada-Nya.
Jika kita renungkan jawaban Sayyidina Ali bin Abi Thalib ini memang
tepat dengan realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari saat ini.
Jawaban yang pertama, amal yang paling baik adalah amal yang diterima
oleh Allah SwT. Jika kita sudah bersusah payah melakukan amal perbuatan
tetapi kemudian amal itu tidak diterima Allah SwT, maka amal tersebut
menjadi amal yang sia-sia.
Jawaban yang kedua memang betul bulan yang paling baik adalah bulan
Ramadhan, karena dalam bulan ini cucuran rahmat yang Allah SwT berikan
kepada hamba-Nya yang melaksanakan amal shalih tidak terhingga
jumlahnya. Tetapi banyak juga saudara kita yang masih enggan
melaksanakan puasa ramadhan serta amalan yang shalih dalam bulan
Ramadhanini. Maksiat terus dijalankan, meskipun AllahSwT sudah
menyiapkan ganjaran pahala dan rahmat yang sangat besar. Malahan banyak
yang meninggal secara tragis dalamkeadaan bermaksiat kepada Allah SwT
pada bulan ini.
maka dari itu, Sayyidina Ali memberikan jawaban bulan yang paling
baik adalah bulan di mana orang bertobat dengan tobat nashuha, yaitu
hatinya menyesali dosa yang pernah dilakukan, lisannya memohon ampunan
Allah SwT, serta raganya berhenti dari segala macam perbuatan dosa dan
berjanji tidak akan melakukan lagi kemaksiatan yang dilarang oleh Allah
SwT baik dalam keadaan sendiri maupun dalam keadaan bersama dengan
orang lain.
Dan jawaban ketiga Sayyidina Ali r.a., bahwa sebaik-baik hari adalah
saat engkau pergi meninggalkan dunia yang fana ini dankembali kepada
Allah SwT dalam keadaan beriman kepada-Nya atau meninggalnya dalam
keadaan khusnul khatimah.
Tanda-tanda meninggal dalam keadaan khusnul khatimah, seperti
meninggal dengan mengucapkan kalimat syahadat. Rasulullah Saw bersabda:
“Barangsiapa yang pada akhir kalimatnya mengucapkan La ilaaha illallaah maka ia dimasukkan ke dalam surga” (HR. Hakim).
Meninggal dalam berjaga-jaga (waspada) dijalan Allah. Rasulullah Saw bersabda:
"Berjaga-jaga (waspada) dijalan Allah sehari semalam adalah lebih
baik daripada berpuasa selama sebulan dengan mendirikan (shalat) pada
malam harinya. Apabila ia mati, maka mengalirkan pahala amalannya yang
dahulu dilakukannya dan juga rezekinya serta aman dari siksa kubur
(fitnah kubur)" (HR. Imam Muslim, an-Nasa'i, Tirmidzi, Hakim dan Ahmad)
"setiap orang yang meninggal akan disudahi amalannya kecuali orang
yang mati dalam berjaga-jaga dijalan Alllah, maka amalannya
dikembangkan hingga tiba hari kiamat nanti serta terjaga dari fitnah
kubur" (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Hakim, dan Ahmad).
Jawaban yang disampaikan oleh Ibnu Abbasdan Syyidina Ali bin Abi
Thalib keduanya benar, karena keduanya bersandar kepada Al-Qur’an dan
Sunnah Rasulullah Saw.
Mudah-mudahan ini dapat menjadi renungan kita hari ini untuk terus
beribadah, beramal shalih, dan menjaga keimanan kepada Allah SwT.
Karena kita tidak tahu kapan kedatangan malaikat Izrail untuk mencabut
nyawa kita. Wallaahua’lam.
syukron ats infonya...
BalasHapusalhamdulillah
Hapussama2
tulisan yang sangat baik, memuat hadits yang inspiratif, syukron
BalasHapus