PERTANYAAN
Erna Eenx
Assalamu'alaikum. . .mau tanya pak ustad. Berat manakah antara orang tua dan suami?
Apabila terjadi kesalahpahaman dan dua2'y benar, harus lbih memihak pada siapa?
JAWABAN
Aryo Mangku Langit
Wa'alaikumsalam
warohmatullohi
wabarokaatuh
bismillah
alhamdulillah
sekedar saran.
1-istri wajib taat pada suami selama itu bukan dalam hal maksiyat.termasuk dalam permasalahan ini istri wajib taat/mengikuti suami.
2-istri juga wajib menjaga perasaan orang tua dalam hal ini adalah ibu yang masih hidup.
Keduanya harus ada balance/keseimbangan.tidak ada masalah tanpa jalan keluar.
Sebagaimana usulan kang Ahmad di atas,alangkah baiknya di rembug secara kekekluargaan.
Saya yakin sebagai seorang suami yg baik(menantu)akan punya solusi yg terbaik buat masalah ini.
Makanya kedepankan budi bahasa dan tata krama dalam bermusyawarah.
Insya Alloh ada jalan.
Jangan saling membenarkan/ngotot dengan pendapat dirinya.
Istri mana yang akan tega melihat ibunya terlantar??
Juga istri mana yg tidak ingin mendapat ridho suami??
Selesaikan secara jernih.
Insya Alloh ada jalan(by,maher zain)
Wa'alaikumsalam
warohmatullohi
wabarokaatuh
bismillah
alhamdulillah
sekedar saran.
1-istri wajib taat pada suami selama itu bukan dalam hal maksiyat.termasuk dalam permasalahan ini istri wajib taat/mengikuti suami.
2-istri juga wajib menjaga perasaan orang tua dalam hal ini adalah ibu yang masih hidup.
Keduanya harus ada balance/keseimbangan.tidak ada masalah tanpa jalan keluar.
Sebagaimana usulan kang Ahmad di atas,alangkah baiknya di rembug secara kekekluargaan.
Saya yakin sebagai seorang suami yg baik(menantu)akan punya solusi yg terbaik buat masalah ini.
Makanya kedepankan budi bahasa dan tata krama dalam bermusyawarah.
Insya Alloh ada jalan.
Jangan saling membenarkan/ngotot dengan pendapat dirinya.
Istri mana yang akan tega melihat ibunya terlantar??
Juga istri mana yg tidak ingin mendapat ridho suami??
Selesaikan secara jernih.
Insya Alloh ada jalan(by,maher zain)
Brojol Gemblung
Erna Eenx > HUDA SARUNGAN ( HUmor dan DA'wah SARana Untuk NGAji
Assalamu'alaikum. . .mo tanya pak ustad. Berat manakah antara org tua dan suami?
=============
Wa'alaikumussalam
Sebelum menulis jawaban; saya tidak mengerti apa yg dimaksud penanya dg kata "Berat manakah" antara orang tua dan suami. Namun terlepas dari itu, saya membaca komentar yg ada adalah prihal ketaatan antara orang tua dan suami, maka bila demikian sayapun akan mencoba memperikan sedikit keterangan mengenai hal itu sebagaimana berikut :
Kita semua sudah sama2 tau bahwa "Birrul Walidain" merupakan keharusan bagi kita selaku anak baginya dan melawan orang tua merupakan perbuatan yg dilarang oleh agama. Firman Allah : "Sembahlah Allah dan jangan kamu mempersekutukan-Nya dg sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua Ibu Bapak". (QS. An Nisa` : 36) dan ayat "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain kepada-Nya, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapak dengan sebaik-baiknya, jika salah seorang di antara keduanya atau keduanya sudah sampai umur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku! Kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mengurusku sejak kecil”". (QS. Al Isra` : 23-24) merupakan kalimat suci yg merekomendasikan kita untuk berbakti pada mereka, sehingga Imam al-Qurthubi dalam kitabnya (al-Jami' Li Ahkami al-Qur`an / Tafsir al-Qurthubi 10/238) mengatakan : Termasuk 'Uquuq (durhaka / melawan) kepada orang tua adalah menyelisihi atau menentang keinginan mereka dari hal2 yg mubah, sebagaimana al-Birr (berbakti / berlaku baik) kepada keduanya adalah memenuhi apa yg menjadi keinginan mereka. Oleh karena itu, apabila salah satu atau keduanya memerintahkan sesuatu, wajib engkau mentaatinya selama hal itu bukan perkara maksiat, walaupun apa yg mereka perintahkan bukan perkara wajib tapi mubah pada asalnya, demikian pula apabila apa yg mereka perintahkan adalah perkara yg disunnahkan.ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺍﻟﻘﺮﻃﺒﻲ - ﺍﻟﻘﺮﻃﺒﻲ - ﺝ - ١٠ ﺍﻟﺼﻔﺤﺔ ٢٣٨ :
ﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ - ﺃﻣﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﺑﻌﺒﺎﺩﺗﻪ ﻭﺗﻮﺣﻴﺪﻩ، ﻭﺟﻌﻞ ﺑﺮ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﻣﻘﺮﻭﻧﺎ ﺑﺬﻟﻚ، ﻛﻤﺎ ﻗﺮﻥ ﺷﻜﺮﻫﻤﺎ ﺑﺸﻜﺮﻩ ﻓﻘﺎﻝ: " ﻭﻗﻀﻰ ﺭﺑﻚ ﺃﻻ ﺗﻌﺒﺪﻭﺍ ﺇﻻ ﺇﻳﺎﻩ ﻭﺑﺎﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﺇﺣﺴﺎﻧﺎ ." ﻭﻗﺎﻝ: " ﺃﻥ ﺍﺷﻜﺮ ﻟﻲ ﻭﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻚ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﺼﻴﺮ ." ﻭﻓﻰ ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﺎﻝ: ﺳﺄﻟﺖ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻱ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ؟ ﻗﺎﻝ: " ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻋﻠﻰ ﻭﻗﺘﻬﺎ " ﻗﺎﻝ: ﺛﻢ ﺃﻱ؟ ﻗﺎﻝ: " ﺛﻢ ﺑﺮ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ " ﻗﺎﻝ ﺛﻢ ﺃﻱ؟ ﻗﺎﻝ: " ﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ " ﻓﺄﺧﺒﺮ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻥ ﺑﺮ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﺃﻓﻀﻞ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺍﻟﺘﻲ ﻫﻲ ﺃﻋﻈﻢ ﺩﻋﺎﺋﻢ ﺍﻻﺳﻼﻡ. ﻭﺭﺗﺐ ﺫﻟﻚ " ﺑﺜﻢ " ﺍﻟﺘﻲ ﺗﻌﻄﻰ ﺍﻟﺘﺮﺗﻴﺐ ﻭﺍﻟﻤﻬﻠﺔ.
ﺍﻟﺜﺎﻟﺜﺔ - ﻣﻦ ﺍﻟﺒﺮ ﺑﻬﻤﺎ ﻭﺍﻻﺣﺴﺎﻥ ﺇﻟﻴﻬﻤﺎ ﺃﻻ ﻳﺘﻌﺮﺽ ﻟﺴﺒﻬﻤﺎ ﻭﻻ ﻳﻌﻘﻬﻤﺎ، ﻓﺈﻥ ﺫﻟﻚ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﺒﺎﺋﺮ ﺑﻼ ﺧﻼﻑ، ﻭﺑﺬﻟﻚ ﻭﺭﺩﺕ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺍﻟﺜﺎﺑﺘﺔ، ﻓﻔﻲ ﺻﺤﻴﺢ ﻣﺴﻠﻢ ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮﻭ ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ: " ﺇﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﺒﺎﺋﺮ ﺷﺘﻢ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻭﺍﻟﺪﻳﻪ " ﻗﺎﻟﻮﺍ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﻫﻞ ﻳﺸﺘﻢ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻭﺍﻟﺪﻳﻪ؟ ﻗﺎﻝ " ﻧﻌﻢ. ﻳﺴﺐ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺃﺑﺎ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻓﻴﺴﺐ ﺃﺑﺎﻩ ﻭﻳﺴﺐ ﺃﻣﻪ ﻓﻴﺴﺐ ﺃﻣﻪ ."
ﺍﻟﺮﺍﺑﻌﺔ - ﻋﻘﻮﻕ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻬﻤﺎ ﻓﻲ ﺃﻏﺮﺍﺿﻬﻤﺎ ﺍﻟﺠﺎﺋﺰﺓ ﻟﻬﻤﺎ، ﻛﻤﺎ ﺃﻥ ﺑﺮﻫﻤﺎ ﻣﻮﺍﻓﻘﺘﻬﻤﺎ ﻋﻠﻰ ﺃﻏﺮﺍﺿﻬﻤﺎ. ﻭﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ﺇﺫﺍ ﺃﻣﺮﺍ ﺃﻭ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﻭﻟﺪﻫﻤﺎ ﺑﺄﻣﺮ ﻭﺟﺒﺖ ﻃﺎﻋﺘﻬﻤﺎ ﻓﻴﻪ، ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺫﻟﻚ ﺍﻻﻣﺮ ﻣﻌﺼﻴﺔ، ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻤﺄﻣﻮﺭ ﺑﻪ ﻣﻦ ﻗﺒﻴﻞ ﺍﻟﻤﺒﺎﺡ ﻓﻲ ﺃﺻﻠﻪ، ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﻗﺒﻴﻞ ﺍﻟﻤﻨﺪﻭﺏ. ﻭﻗﺪ ﺫﻫﺐ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﺃﻣﺮﻫﻤﺎ ﺑﺎﻟﻤﺒﺎﺡ ﻳﺼﻴﺮﻩ ﻓﻲ ﺣﻖ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﻣﻨﺪﻭﺑﺎ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺃﻣﺮﻫﻤﺎ ﺑﺎﻟﻤﻨﺪﻭﺏ ﻳﺰﻳﺪﻩ ﺗﺄﻛﻴﺪﺍ ﻓﻲ ﻧﺪﺑﻴﺘﻪ.
Erna Eenx > HUDA SARUNGAN ( HUmor dan DA'wah SARana Untuk NGAji
Assalamu'alaikum. . .mo tanya pak ustad. Berat manakah antara org tua dan suami?
=============
Wa'alaikumussalam
Sebelum menulis jawaban; saya tidak mengerti apa yg dimaksud penanya dg kata "Berat manakah" antara orang tua dan suami. Namun terlepas dari itu, saya membaca komentar yg ada adalah prihal ketaatan antara orang tua dan suami, maka bila demikian sayapun akan mencoba memperikan sedikit keterangan mengenai hal itu sebagaimana berikut :
Kita semua sudah sama2 tau bahwa "Birrul Walidain" merupakan keharusan bagi kita selaku anak baginya dan melawan orang tua merupakan perbuatan yg dilarang oleh agama. Firman Allah : "Sembahlah Allah dan jangan kamu mempersekutukan-Nya dg sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua Ibu Bapak". (QS. An Nisa` : 36) dan ayat "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain kepada-Nya, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapak dengan sebaik-baiknya, jika salah seorang di antara keduanya atau keduanya sudah sampai umur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku! Kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mengurusku sejak kecil”". (QS. Al Isra` : 23-24) merupakan kalimat suci yg merekomendasikan kita untuk berbakti pada mereka, sehingga Imam al-Qurthubi dalam kitabnya (al-Jami' Li Ahkami al-Qur`an / Tafsir al-Qurthubi 10/238) mengatakan : Termasuk 'Uquuq (durhaka / melawan) kepada orang tua adalah menyelisihi atau menentang keinginan mereka dari hal2 yg mubah, sebagaimana al-Birr (berbakti / berlaku baik) kepada keduanya adalah memenuhi apa yg menjadi keinginan mereka. Oleh karena itu, apabila salah satu atau keduanya memerintahkan sesuatu, wajib engkau mentaatinya selama hal itu bukan perkara maksiat, walaupun apa yg mereka perintahkan bukan perkara wajib tapi mubah pada asalnya, demikian pula apabila apa yg mereka perintahkan adalah perkara yg disunnahkan.ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺍﻟﻘﺮﻃﺒﻲ - ﺍﻟﻘﺮﻃﺒﻲ - ﺝ - ١٠ ﺍﻟﺼﻔﺤﺔ ٢٣٨ :
ﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ - ﺃﻣﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﺑﻌﺒﺎﺩﺗﻪ ﻭﺗﻮﺣﻴﺪﻩ، ﻭﺟﻌﻞ ﺑﺮ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﻣﻘﺮﻭﻧﺎ ﺑﺬﻟﻚ، ﻛﻤﺎ ﻗﺮﻥ ﺷﻜﺮﻫﻤﺎ ﺑﺸﻜﺮﻩ ﻓﻘﺎﻝ: " ﻭﻗﻀﻰ ﺭﺑﻚ ﺃﻻ ﺗﻌﺒﺪﻭﺍ ﺇﻻ ﺇﻳﺎﻩ ﻭﺑﺎﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﺇﺣﺴﺎﻧﺎ ." ﻭﻗﺎﻝ: " ﺃﻥ ﺍﺷﻜﺮ ﻟﻲ ﻭﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻚ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﺼﻴﺮ ." ﻭﻓﻰ ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﺎﻝ: ﺳﺄﻟﺖ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻱ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ؟ ﻗﺎﻝ: " ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻋﻠﻰ ﻭﻗﺘﻬﺎ " ﻗﺎﻝ: ﺛﻢ ﺃﻱ؟ ﻗﺎﻝ: " ﺛﻢ ﺑﺮ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ " ﻗﺎﻝ ﺛﻢ ﺃﻱ؟ ﻗﺎﻝ: " ﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ " ﻓﺄﺧﺒﺮ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻥ ﺑﺮ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﺃﻓﻀﻞ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺍﻟﺘﻲ ﻫﻲ ﺃﻋﻈﻢ ﺩﻋﺎﺋﻢ ﺍﻻﺳﻼﻡ. ﻭﺭﺗﺐ ﺫﻟﻚ " ﺑﺜﻢ " ﺍﻟﺘﻲ ﺗﻌﻄﻰ ﺍﻟﺘﺮﺗﻴﺐ ﻭﺍﻟﻤﻬﻠﺔ.
ﺍﻟﺜﺎﻟﺜﺔ - ﻣﻦ ﺍﻟﺒﺮ ﺑﻬﻤﺎ ﻭﺍﻻﺣﺴﺎﻥ ﺇﻟﻴﻬﻤﺎ ﺃﻻ ﻳﺘﻌﺮﺽ ﻟﺴﺒﻬﻤﺎ ﻭﻻ ﻳﻌﻘﻬﻤﺎ، ﻓﺈﻥ ﺫﻟﻚ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﺒﺎﺋﺮ ﺑﻼ ﺧﻼﻑ، ﻭﺑﺬﻟﻚ ﻭﺭﺩﺕ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺍﻟﺜﺎﺑﺘﺔ، ﻓﻔﻲ ﺻﺤﻴﺢ ﻣﺴﻠﻢ ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮﻭ ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ: " ﺇﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﺒﺎﺋﺮ ﺷﺘﻢ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻭﺍﻟﺪﻳﻪ " ﻗﺎﻟﻮﺍ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﻫﻞ ﻳﺸﺘﻢ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻭﺍﻟﺪﻳﻪ؟ ﻗﺎﻝ " ﻧﻌﻢ. ﻳﺴﺐ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺃﺑﺎ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻓﻴﺴﺐ ﺃﺑﺎﻩ ﻭﻳﺴﺐ ﺃﻣﻪ ﻓﻴﺴﺐ ﺃﻣﻪ ."
ﺍﻟﺮﺍﺑﻌﺔ - ﻋﻘﻮﻕ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻬﻤﺎ ﻓﻲ ﺃﻏﺮﺍﺿﻬﻤﺎ ﺍﻟﺠﺎﺋﺰﺓ ﻟﻬﻤﺎ، ﻛﻤﺎ ﺃﻥ ﺑﺮﻫﻤﺎ ﻣﻮﺍﻓﻘﺘﻬﻤﺎ ﻋﻠﻰ ﺃﻏﺮﺍﺿﻬﻤﺎ. ﻭﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ﺇﺫﺍ ﺃﻣﺮﺍ ﺃﻭ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﻭﻟﺪﻫﻤﺎ ﺑﺄﻣﺮ ﻭﺟﺒﺖ ﻃﺎﻋﺘﻬﻤﺎ ﻓﻴﻪ، ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺫﻟﻚ ﺍﻻﻣﺮ ﻣﻌﺼﻴﺔ، ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻤﺄﻣﻮﺭ ﺑﻪ ﻣﻦ ﻗﺒﻴﻞ ﺍﻟﻤﺒﺎﺡ ﻓﻲ ﺃﺻﻠﻪ، ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﻗﺒﻴﻞ ﺍﻟﻤﻨﺪﻭﺏ. ﻭﻗﺪ ﺫﻫﺐ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﺃﻣﺮﻫﻤﺎ ﺑﺎﻟﻤﺒﺎﺡ ﻳﺼﻴﺮﻩ ﻓﻲ ﺣﻖ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﻣﻨﺪﻭﺑﺎ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺃﻣﺮﻫﻤﺎ ﺑﺎﻟﻤﻨﺪﻭﺏ ﻳﺰﻳﺪﻩ ﺗﺄﻛﻴﺪﺍ ﻓﻲ ﻧﺪﺑﻴﺘﻪ.
link dokumen :
http://www.facebook.com/groups/kasarung/doc/597677686923640/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar