oleh : Cikong Mesigit
Kongkow Bareng GUS DUR
SURAT UNTUK TUHAN
Alkisah ada seorang santri yang sedang menuntut ilmu dipondok pesantren
sedang mengalami kesulitan dalam hal biaya. Sudah berhari-hari selera
makannya menurun karena makanan yang ia makan merupakan hasil pembelian
dari uang meminjam temannya. Santri itupun terus berfikir untuk
mengatasi masalah nya ini. Akhirnya menemukan suatu ide yang dianggap
cemerlang. Ia pun akhirnya menulis suratnya untuk Tuhannya agar diberi
uang sebesar 500.000 untuk memenuhi kebutuhannya selama sebulan ini.
Oleh si santri surat itu kemudian dikirimkan ke kantor pos . dalam surat
itu tertera tulisan “ Untuk Tuhanku “. Pak pos yang merasa mengetahui
surat itu merasa janggal dan melaporkan kepada polisi terdekat. Surat
itu kemudian dibaca dan diamati dengan seksama oleh pak polisi. Membaca
surat itu pak polisi menjadi iba dan terharu terhadap nasib yang
dialami oleh santri tersebut, hingga ia mengundang teman-temannya untuk
iuran mengumpulkan uang yang akan diberikan kepada santri itu. Iuran
yang dikumpulkan olehpak polisi ternyata berjumlah 450.000 kemudian
uang tadi dikirim ke alamat santri lewat wesel. Didalam wesel tertera
nama dan alamat pak polisi secara lengkap. Ketika menerima uang si
santripun sangat bahagia dan bersyukur. Namun ia agak kecewa karena
uang yang didapatnya tidak sesuai dengan yang ia minta. Si santripun
kemudian melayangkan suratnya lagi kepada Tuhan. Dalam surat itu ia
menulis, “Tuhan, aku sangat bersyukur engkau telahmengabulkan
permintaanku, tapi aku mohon kepadamu Tuhan, lain kali uang yang engkau
berikan kepadaku jangan engkau titipkan kepada pak polisi, karena pak
polisi sukanya motong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar