-
Bismi_llaahir rohmaanir rohiim>empat kalimat basmalah.Di dlmnya
trdapat isyarah ttg prtolongan Alloh SWT pd hamba2nya.utk mnghadapi
syaithon, krn syaithon brkata;"aku akn mndatangi bani adam dari
dpn&belakang,dari sebelah kanan dan kiri" maka Alloh swt menurunkan
empat kalimat kepada bani Adam supaya godaan syaithon tersebut tidak
membahayakan mereka. juga isyarat tentang keadaan maksiyat yg dilakukan
orang2 mukmin secara sembunyi2, terang2 an,pada waktu malam dan siang
maka Alloh memberi mereka kalimat ini (basmalah) untuk menebus dosa dosa
mereka. Alhamdulillaahi haqqo hamdiHwash sholaatu was salaamu 'alaa
khoyri kholqiHMuhammadir RosuuliH wa 'alaa aa-liHi wa shohbiHi min
ba'diH amma ba'd maka setelah mendapat do'a tulus dari Al Mukarrom Abah
Than-than, kami memberanikan diri untuk memulai mengkaji kembali kitab
BidayatuHidayah, sebagian kami nukil dari kitab Maroqil 'Ubudiyah buah
karya Syaikh Nawawi Al Jawi... beliau berkata: "Sesungguhnya bekal ilmu
dan agamaku sangat sedikit dan keimananku masih lemah karenakeyakinanku
yang kurang di samping waktu yang sempit dan kesedihan yang banyak".
"Semoga Alloh mengasihani orang yang melihat aib dan menutupinya".
Kepada Alloh Yang Maha Pemurah aku memohon, agar tidak menjadikannya
sebagai hujjah atas diriku pada hari terjadinya berbagai peristiwa
dahsyat, dan memberi manfaat kepada diriku dengannya maupun orang-orang
yang bodoh seperti diriku. Sesungguhnya pada huruf2 basmalah, mengandung
ma'na sebagai berikut:1. Huruf "baa" berma'na "baroo_atullooh"=
kebebasan yang diberikan Alloh bagi orang2 yang memperoleh kebahagiaan.
2. Huruf "siin" berma'na "Satrullooh"=perlindungan Alloh dari gangguan
orang-orang yang jahil.3. Huruf "miim" berma'na "mahabbatulloh"=
kecintaan Alloh bagi orang2 islam.4. Huruf "alif" berma'na
"ulfatullooh"= kasih sayang Alloh.5. Huruf"laam" bermakna
(lathiifatullooh) kelembutan Alloh.6. Huruf"Haa"(Hidaayatullooh)
petunjuk dari Alloh 7. Huruf "Roo'" (Ridlwaanullooh), keridlo_an Alloh
atas orang2 yang terdahulu masuk islam dan orang2 yang bertobat. 8.
Huruf haa' (hilmullooh), pemberian kelonggaran oleh Alloh bagi orang2
yang berdosa. 9. Huruf Miim (minnatullooh),karunia Alloh atas orang2
yang beriman. 10.Nuun (Nuurul Ma'rifah), cahaya pengetahuan di dunia dan
cahayaketa'atan di akhirat. Maka Alloh memberikan kedua hal ini kepada
hamba-hambanya yang bertakwa. 11.Huruf yaa'(yadullooh), pemeliharaanNya
atas kaum muslimin. Fa'lam, ayyuha_l hariishu_l muqbilu 'ala_qtibaasi_l
'ilmi al mudh-Hiru min nafsiHi shidqo_r roghbati wa fartho_t
ta'ath_thusyi ilayHi annaka in kunta taqshudu bi tholabi_l 'ilmi_l
munafasata wal mubaaHaata wat taqodduma 'alal aqrooni wa_stimaalata
wujuuHa_n naasi ilayka, wa jam'a huthoomi_d dunyaa,fa anta saa'in fiy
Hadmi diinika wa iHlaaki nafsika wa bai'i aakhirotika bi dunyaaka. fa
shofqotuka khoosirotun wa tijaarotuka baa_irotun. Ketauhilah,wahai
penuntut ilmu yang memiliki keinginan tulus dan kemauan besar.Jika
engkau menuntut ilmu bermaksud untuk menyaingi dan membanggakan diri
serta untuk mengungguli para pelajar lainnya untuk menarik perhatian
orang pada dirimu, juga untuk dapat mengumpulkan dunia(harta), maka
sesumgguhnya engkau telah merobohkan agamamu, membinasakan dirimu, serta
menukar akhiratmu dengan (kesenangan) duniamu, Maka akadmu itu pasti
merugi, daganganmu pasti bangkrut... wa mu'allimuka mu'iinun laka 'alaa
'ishyaanika, wa syariikun laka fiy khusroonika. waHuwa ka baa_i'i
syaifin min qoothi'i thoriiqin. "Dan gurumu, menjadi penolongmu atas
perbuatan ma'shiyatmu, dan menjadi sekutu bagimu dalam kerugianmu. dia
seperti orang yang menjuall pedang kepada penyamun. Kamaa qoola
shollaLLooHu 'alayHi wa sallama "Man A'aana 'alaa ma'shiyatin walaw
bisyathri kalimatin kaana syariikan laHu fiyHaa" Sebagaimana sabda nabi
shollaLLoHu 'alaihi wa sallama: "Barang siapa membantu melakukan suatu
perbuatan ma'shiyat,walaupun dengan sepotong kalimat, maka ia ikut
terlibat didalamnya" Wa in kaanat niyyatuka wa qoshduka bainaka wa
bainaLLooHi ta'aalaa min tholabil 'ilmi_Hidaayata duuma mujarrodi_r
riwaayati Fa_bsyir fa inna_l malaa_ikata tabsuthu laka ajnihataHaa idzaa
masyaita, wa hiitaana_l bahri tastaghfiru laka idzaa sa'ayta. wa in
kaanat = lan lamun ono OPOniyyatuka = niyat siro wa qoshduka = lan sejo
sirobaynaka = antarane sirowa baynaLLooHi= lan antaranipun gusti
Allohta'aalaa = Moho Luhur Allohmin tholabil 'ilmi= saking amrih ilmuIKU
al Hidaayata= ing amrih hidayahduuna mujarrodi_r riwaayati= ora namung
ginawe caturanFa_bsyir = moko bungaho sirofa innal malaa_ikata= moko
setuhune malaikatIKU tabshuthu = mbeber sopo malaikatlaka = kaduwe
siroajnihataHaa = ING piro piro suwiwine malaikatidzaa masyaita =
nalikane melaku sopo sirowa hiitaanal bahri= lan setuhune piro-piro iwak
segoroIKU tastaghfiru = nyuwunaken pangapuro opo iwaklaka =
kaduwe/marang siro idzaa sa'ayta = nalikane nginclik SOPO siro Walaakin
yanbaghiy laka an ta'lama qobla kulli syai-in anna_l Hidaayata_llatiy
Hiya tsamrotu_l 'ilmi, laHaa bidaayatun wa niHaayatun wa dhooHirun wa
baathinun. wa laa wushuula ilaa niHaayatiHaa illaa ba'da ahkaami
bidaayatiHaa wa laa 'atsuuro 'alaa baathiniHaa illaa ba'da_l wuquufi
'alaa dhooHiriHaa.
-
Akan tetapi sebaiknya ketauhilah, sebelum membahas lebih lanjut
segala sesuatunya, bahwa sesungguhnya hidayah yang merupakan buah dari
ketakwaan, mempunyai dasar dan puncak. Ada dhohir dan bathin.Dan engkau
tak akan mampu mencapai puncaknya sebelum melewati dasarnya.Engkau tak
akan sampai ke bathin nya sebelum memahami dasar-dasarnya. wa Haa ana
musyiirun 'alaika bi badaayatil Hidaayati litujarriba biHaa nafsaka wa
tamtahina biHaa qolbaka. fa in shoodafta qolbaka ilayHaa maa-ilan wa
nafsaka biHaa muthoowi'atan wa laHaa qoobilatan fa duunaka_t tathollu'a
ila_n nihaayaati wa_t tagholghula fiy bihaari_l 'uluumi."wahai pencari
kebaikan, kuisyaratkan padamu agar menempuh awal hidayah untuk menguji
diri dan hatimu. Jika engkau dapati hatimu condong kepada awal hidayah
dan nafsu yang terdapat di dalam hatimu tunduk kepadanya, maka majulah
terus menuju puncaknya dan masuklah ke dalam lautan ilmu, (yakni ilmu
rahasia rahasia ladunniyah yang dalamnya bagai lautan). "wa in
shoodafta qolbaka 'inda muwaajaHatika iyyaaHaa biHaa musawwifan wa bi_l
'amali bi muqtadlooHaa mumaathilan fa'lam anna nafsaka_l maa-ilata ilaa
tholabil 'ilmi Hiya_n nafsu_l ammaarotu bi_s suu-i" "Danjika kau
dapatkan hatimu ketika menghadap untuk melakukan bidaayah hidaayah itu
selalu ingin menunda nunda,maka ketahuilah! bahwa sesungguhnya
keinginanmu untuk mencapai ilmu didorong oleh nafsu ammarah yang
memerintah pada keburukan"...
- 'wa qod_intaHadlot muthii'atan li_sy syaithooni_l la'iini
liyudl-liyaka bi habli ghuruuriHii fa yastadrijaka bi makiidatiHii ilaa
ghomroti_l Hilaaki" "dan sungguh telah bangkit (nafsu ammarah mu) untuk
menta'ati syaithon terla'nat, yang menarikmu dengan tali tipuannya,
sehingga dirimu masuk dalam perangkapnya menuju kehancuran akhlaq"
"wa qoshduHu an yurowwiha 'alaika_sy syarro fiy ma'rodli_l khoiri
hatta yulhiqoka bi_l akhsariina a'maala_ni_l ladziina dlolla sa'yuHum
fi_l hayaati_d dunyaa wa Hum yahsabuuna annaHum yuhsinuuna shun'an""Dan
sesungguhnya tujuan syaithon adalah agar engkau terlena dengan
keburukan(hati) dalam melakukan kebaikan. sehingga memasukkan dirimu
dalam golongan orang orang yang merugi, yaitu mereka yang sesat dalam
perjalanan hidupnya, sedang dalam hati tetap menyangka bahwa mereka
termasuk dalam golongan orang yang melakukan kebaikan.""wa 'inda
dzaalika yatlu 'alaika_sy syaithoonu fadl-lal 'ilmi wa darojatal
'ulamaa-i wa maa waroda fiyHi min_al aatsaari wa_l akhbaari wayulhiyaka
'an qouliHi ShollaLLoHu 'alaihi wa sallama: Man_izdaada 'ilman wa lam
yazdad Hudan lam yazdad min_ALLOOHI illaa bu'dan". "danketika itu,
syaithon membacakan pada hatimu tentang keutamaan ilmu, dan derajat
ulamaa-, juga kisah shahabat, bahkan hadits hadits: akan tetapi ia
melupakan dirimu pada perkataan Beilau SAW: "Barang siapa bertambah ilmu
tapi tidak bertambah Hidayah, maka tiada bertambah dirinya itu,kecuali
semakin jauh (dari Ridlo Alloh SWT)". Dan syaitan juga melupakan dirimu
dari sabda Beliau SAW: Asyaddu_n Naasi = UTAWI luwih banget bangete
manungso APANE 'adzaaban = siksone yaumal qiyaamati = ingdalem dino
qiyamatIKU 'Aalimun = wong 'alimlam yanfa'Hu = kang orang aweh manfa'at,
ing 'aalimSOPO AllooHu = Gusti Alloh bi 'ilmiHi = kelawan ilmune 'aalim
"wa kaana SAW yaquulu "Alloohumma inniy a'uudzu bika min 'ilmin laa
yanfa'u wa qolbin laa yakhsya-u wa 'amalin laa yurfa'u wa du'aa-in laa
yusma'u" adalah beliau SAW senantiasa berdo'a: Yaa Alloh, aku memohon
perlindungan dengan(rahmat)MU dari ilmu yang tidak bermanfa'at, hati
yang tidak khusyu', amal yang tidak diterima, dan do'a yang tidakdi
dengar". "wa 'an qouliHi SAW marortu lailata usriya biy bi aqwaamin
tuqrodlu syifaaHuHum bi maqooriidlo min naarin, fa qultu: "man antum?"
qooluu "kunnaa na;muru bi_l khoyri wa laa na;tiyHi wa nanHaa 'an_isy
syarri wa na;tiyHi" "dan (syaithon telah melupakanmu) dari sabda beliau
SAW: Aku bertemu dengan sebuah qoum pada waktu aku diperjalankan (israa
mi'raj), yang bibir bibir mereka dipotong dengan gunting dari api
neraka, maka aku bertanya: Siapakah kalian? mereka menjawab:Adalah
kami(sewaktu di dunia) selalu menganjurkan manusia untuk berbuat baik,
akan tetapi kami sendiri tidak melakukannya, dan kami selalu melarang
manusia untuk meninggalkan keburukan akan tetapi kami malah
melakukannya". "Fa iyyaaka yaa miskiinu an tud'ina li tazwiiriHii fa
yudliyka bi habli ghuruuriHii, fa wailun lil jaaHili haitsu lam
yata'allam marrotan waahidatan. wa wailun lil 'aalimi haitsu lam ya'mal
bi maa 'alima alfa marrotin". maka takutlah kamu, wahai orang yang tak
berdaya, janganlah kamu tergoda paja bujuk-rayu syaithon. dia akan
mengikatmu dengan jerat tipuannya.maka celakalah bagi orang yang bodoh
sekiranya tidak mau belajar, celaka satu kali.Dan celakalah bagi sang
'alim apabila ia tidak mengamalkan yang di ketahuinya, celaka seribu
kali. "wa'lam anna_n Naasa fiy tholabi_l 'ilmi 'alaa tsalaatsati
ahwaalin:>>Rojulun tholaba_l 'ilma li yattakhidzaHu zaadaHu ila_l
ma'aadi fa haadzaa min_al faa_iziin. Dan ketauhilah, bahwa sesungguhnya
manusia didalam mencari ilmu dibagi atas tiga keadaan:1. seseorang yang
mencari ilmu dengan tujuan menjadikan ilmu tersebut sebagai bekal
kembali menghadap Alloh SWT, tidaklah ia bermaksud kecuali hanya untuk
memperoleh Ridlo Alloh SWT, dan untuk negeri akhirat. inilah golongan
yang berbahagia. "wa rojulun tholabaHu liyasta'iina biHii 'alaa
hayaatiHi_l 'aajilati wa yanaala biHi_'izzata wa_l maala waHuwa 'aalimun
bi dzaalika musytasy'irun fiy qolbiHii rikaakata haaliHii wa khissata
maqshidiHi. wa haadzaa min_al mukhoothiriyna fa in 'aajalaHu ajaluHu
qobla_t taubati khiifa 'alayhi min suu_i_l khootimati wa baqiya amruHu
fiy khothori_l masyii_ati wa in wuffiqo li_t taubati qobla huluuli_l
ajali wa adloofa ila_l 'ilmi_l 'amala wa tadaaroka maa farrotho fiyHi
min_al kholali_l tuhiqo bi_l faa-iziina fa inna_t taa-ibu min_a_dz
dzanbi kaman laa dzanba laHu" 2. seseorang yang mencari ilmu untuk
menolong kebutuhannya di dunia, agar memperoleh kemuliaan, dan hartaakan
tetapi dia menyadari, dan merasa didalam hatinya bahwa mencari ilmu
untuk memperoleh dunia itu kelemahan hati, serta kehinaan tujuannya. ini
termasuk golongan orang yang di khawatirkan.Jika ajalnya datang
tiba-tiba sebelum ia bertaubat dari tujuan itu, maka ditakutkan atasnya
"Su-ul khotimah". Jika ia sempat bertobat sebelum tiba ajalnya dan
mengamalkan ilmunya serta memperbaiki kesalahan yang dilakukannya. maka
ia pun termasuk orang-orang yang beruntung.Karena orang yang bertobat
dari dosanya seperti orang yang tidak mempunysi dosa sama sekali. "wa
rojulun tsaalitsun: istahwadza 'alaihi_sy syaithoonu fa_t takhidza
'ilmaHu dzarii'atan ila_t takaatsuri bi_l maali wa_t tafaakhuri bi_l
jaaHi wa_t ta'azzuzi bi katsroti_l itbaa'i yadkhulu bi 'ilmiHi kulla
madkholin rojaa-an an yaqdliya min_ad dunyaa wa thoroHu wa Huwa ma'a
dzaalika yudl-miru fiy nafsiHii annaHuu 'inda_LLooHi bi makaanatin li_t
tisaamiHi bi simati_l 'ulamaa-i wa tarossumiHibi rusuumiHim fi_z ziyyi
wa_l manthiqi ma'a takaalubiHi 'ala_d dunyaa dhooHiron wa baathinan wa
Haadzaa min_al Haalikiina wa min_al hamqo_l maghruuriina idzi_r rojaa-u
munqothi'un 'an taubatiHi li dhonniHii annaHuu min_al muhsiniina". 3.
seseorang yang syaithan telah mengalahkan atas dirinya, sehingga orang
ini mejadikan ilmu sebagai alat untuk memperbanyak harta, sombong dengan
kemulyaan, mengunggulkan diri dengan banyaknya jumlah pengikut.tipuan
syaithon telah masuk pada dirinya di setiap arah, karena ia berharap
dengan dunia itu akan tercapai segala hajatnya.sedang dalam hatinya ia
merasa bahwa dirinya mendapat derajat tinggi di sisi Alloh SWT karena
dirinya disebut ulamaa, dan segala prilaku dhohirnya menyamai ulamaa,
baik dalam perhiasan ataupun ucapan, padahal dalam hatinya tersimpan
ketamakan terhadap dunia baik secara dhohir maupun bathin. Inilah
golongan orang yang rusak dan merusakkan, orang hina yang tertipu,
karena pengharapannya pada dunia, demikian pula persangkaannya bahwa
dirinya termasuk orang yang baik, memutus jalan untuk bertaubat.""wa
Huwa ghoofilun 'an qouliHi ta'aalaa:Yaa ayyuha_l ladziina aamanuu lima
taquuluuna maa laa ta'lamuun?.wa Huwa min man Qoola
fiyHimRosuulu_LLooHi SAW:Ana min ghoiri_d dajjaali akhwafu 'alaikum
min_ad dajjali. Fa qiila wa maa Huwa Yaa RosuulaLLooH? Fa Qoola
"'ulamaa-u_s suu;". wa Haadzaa li anna_d dajjaala ghooyatuHu_l
idl-laalu wa mitslu Haadza_l 'aalimi wa in shorofa_n naasa 'ani_d dunyaa
bi lisaaniHii wa maqooliHiifaHuwa daa'in laHum ilayHaa bi a'maaliHii wa
ahwaaliHii. "orang semacam ini(golongan ke 3) melupakan firman Alloh:
orang ini termasuk dalam golongan yang telah disabdakan beliau SAW:"
Selain dajjal, ada yang lebih aku takutkan atas dirimu."maka ditanyakan
pada beliau:"siapakah dia, yaa Rosulullah?"Beliau menjawab :"Ulama yang
buruk". Hal ini disebabkan dajjal bertujuan menyesatkan ummat. Sedangkan
orang alim seperti ini, meski dia mengalihkan orang orang dari cinta
dunia dengan lisan dan perkataannya, namun ia menyeru mereka
kepadanya(cinta dynia) dengan amal-amal dan keadaannya, sedangkan
lisaanul haal lebihjelas petunjuknya daripada perkataan. LISAANUL HAAL
AFSHOhU MIN LISAANIL MAQOOL wa thibaa'u_n naasi ila_l musaa'adati fi_l
a'maali amyalu ilayHaa min_al mutaaba'ati fi_l aqwaali. fa maa afsadaHu
haadza_l maghruuru bi a'maaliHii aktsaru min maa ash-lahaHuu bi
aqwaaliHii. idz laa yastajzi-u_l jaaHilu 'ala_r rogh-bati fi_d dunyaa
illaa bi_stijzaa-i_l ulamaa-i.fa qod shooro 'ilmuHu sababan li jur-ati
'ibaadi_LLaaHi 'ala_l ma'aashiyHi watak wanusia lebih condong
mengikuti/mencontoh amal perbuatan sseorang daripada mengikuti
perkataan. Apa yang dirusakkan oleh orang yang di perdaya syaithon ini
dengan amal perbuatannya lebih banyak daripada apa yang diperbaikinya
dengan perkataannya yang indah. Karena orang yang bodoh tidak akan
berani mencintai dunia kecuali bila para ulama berani melakukannya,maka
ilmu dari golongan ketiga ini menyebabkan keberanian para hamba Alloh
untuk mendurhakai Nya tanpa ragu-ragu. wa nafsuHu_l jaaHilatu mudillatun
ma'a dzaalika tumanniiHi waturojjiiHi wa tad'uuHu ilaa an yamunna
'ala_LLooHi bi 'ilmiHii wa tukhoyyala ilayHi nafsuHu annaHu khoirun
'alaa katsiirin min 'ibaadiLLaaHi. Nafsunya yang buruk menjadi manja,
Terkadang memberinnya harapan seperti masuk surga dan mendapat pahala
yang banyak, dan terkadang memberi harapan seperti harta dan pengikut
yang banyak. Terkadang nafsunya menyeru agar menyebut nyebut ilmunya
terhadap Alloh dengan mengatakan;"Yaa Robb, aku mengetahui ini dan ini".
Terkadang nafsunya membuat dirinya berkhayal bahwa ia lebih baik
daripada umumnya hamba Alloh, yakni dengan sebab ilmunya yang banyak
-
"Fa kun ayyuHa_th thoolibu min_al fariiqi_l awwal. wa_hdzar an
takuuna min_al fariiqi_ts tsaaniy fa kam min musawwifin 'aajalaHu_l
ajalu qobla_t taubati fa khosaro. wa iyyaaka tsumma iyyaaka an takuuna
min_al fariiqi_ts tsaalitsi fataHlaka Halaakan laa yurjaa ma'aHu
falaahuka wa laa yuntadhoru sholaahuka. "Wahai pencari ilmu, jadilah
engkau dalam golongan pertama yang selamat.Dan janganlah engkau dalam
golongan kedua, yaitu yang mendekati kebinasaan. Karena banyak orang
yang menunda nunda taubat, tiba tiba datang ajalnya sebelum ia melakukan
taubat, hingga ia merugi.Jagalah dirimu, jangan sampai menjadi golongan
ketiga, yaitu golongan yang binasa karena menuruti nafsunya. Maka itu
adalah kebinasaan yangtidak bisa diharapkan keselamatanmu, tidak ada
pula harapanmu untuk memperbaiki diri. al 'iyaadzu billaah
- Fa in qulta fa maa Bidaayatul Hidaayati li ujarribu biHaa nafsiy?fa'lam anna bidaayataHaa dhooHirotu_t taqwaa wa niHaayataHaa baathinatu_t taqwaa.
- Fa laa 'aaqibata illaa bi_t taqwaa. Wa laa Hidaayata illaa lil muttaqiina.
Jika kau berkata : "Maka bagaimanakah Permulaan Hidayah itu, agar aku bisa mengamalkannya pada diriku?"
Maka ketauhilah sesungguhnya Bidayah(permulaan) Hidayah adalah taqwa dhohir, sedangkan Nihayah(puncak)nya adalah taqwa bathin.
Maka tidak ada keberuntungan kecuali dengan taqwa. dan tiada Hidayah kecuali bagi mereka yang bertaqwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar