Senin, 30 Juli 2012

281: NAMA - NAMA PERAWI YANG DINILAI DHA'IF

oleh : Dwi Handoko

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Berikut ini adalah nama2 para perawi yang dinilai dha’if, dan yang dinilai munkar dan juga nama2 perawi yang dinilai matruk berdasarkan apa yang dikatakan oleh Imam Al-Bukhari rahimahullah, dan imam An-Nasa’i rahimahullah dalam kitab beliau ber-dua.
 
Adapun yang dijadikan rujukan di sini adalah :
1. Imam al-Bukhari rahimahullah dalam kitab beliau Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir.
2. Imam An-Nasa’i rahimahullah dalam kitab beliau Adh-Dhu’afa wal-Matrukin.
Kedua kitab ini dicetak bersamaan oleh penerbit Darul-Ma’rifah, Beirut yang ditahqiq oleh Mahmud Ibrahim Zayid.
Sebagai catatan, di sini tidak akan dituliskan semua nama perawi yang disebutkan oleh beliau berdua.
Tapi yang akan dituliskan hanyalah :
1. Perawi yang matruk yang disepakati oleh beliau berdua
2. Perawi yang matruk yang disebutkan oleh salah satu diantara beliau berdua
3. Perawi yang munkar yang disepakati oleh beliau berdua
4. Perawi yang munkar yang disebutkan oleh salah satu diantara beliau berdua
5. Perawi yang sangat dha’if yang disebutkan oleh imam Al-Bukhari rahimahullah
6. Perawi yang dha’if - baik ke-dha’ifannya ringan ataupun berat- yang disepakati oleh beliau berdua
Kemudian, jika –misalnya- ada satu atau lebih dari satu hadits yang terdapat di dalam kutubus-sittah yang diriwayatkan oleh perawi2 yang dituliskan di sini, maka akan disebutkan salah satu haditsnya berikut penilaian para ulama terhadap hadits tersebut.
Nama2 yang diawali dengan Ibrahim
1. Ibrahim bin Abi Hayyah Abu Isma’il al-Maki - إبراهيم بن أبي حية أبو إسماعيل المكي
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Munkarul hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.3)
2. Ibrahim bin Isma’il bin Abi Habibah al-Madani al-Anshari - إبراهيم بن إسماعيل بن أبي حبيبة المدني الأنصاري
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Munkarul hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.2)
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Dha’if.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.2)
Haditsnya ada diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi rahimahullah, imam Abu Dawud rahimahullah dan imam ibnu Majah rahimahullah.
Diantaranya riwayat imam At-Tirmidzi rahimahullah :
حدثنا محمد بن بشار حدثنا أبو عامر العقدي حدثنا إبراهيم بن إسماعيل بن أبي حبيبة عن داود بن حصين عن عكرمة عن ابن عباس
أن النبي صلى الله عليه و سلم كان يعلمهم من الحمى ومن الأوجاع كلها أن يقول بسم الله الكبير أعوذ بالله العظيم من شر كل عرق نعار ومن شر حر النار
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar, telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir al-‘Aqdi, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Isma’il bin Abi Habibah dari Dawud bin Hushain dari ‘Ikrimah dari ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhu :
“Bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada sahabat2 beliau apabila terkena penyakin panas dan yang lainnya, yaitu hendaknya ia berdo’a : “Bismillaahil-kabiir a’uudzubillahil-‘azhim min syarri kulli ‘irqin na’aarin wa min syarri harrin-naar.”
(Sunan At-Tirmidzi 4/405 no.2075)
Tentang hadits ini, imam At-Tirmidzi rahimahullah lalu mengatakan :
“Ini adalah hadits gharib. Kami tidak mengetahuinya melainkan dari haditsnya Ibrahim bin Isma’il bin Abi Habibah dan Ibrahim ini di-dha’ifkan dalam hadits.”
(Sunan At-Tirmidzi 4/405)
3. Ibrahim bin Isma’il bin Mujammi’ bin Jariyah al-Anshari - إبراهيم بن إسماعيل بن مجمع بن جارية الأنصاري
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Banyak wahm-nya.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.1)
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Dha’if.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.1)
Haditsnya ada diriwayatkan oleh imam ibnu Majah rahimahullah dalam kitab Sunan-nya, diantaranya yaitu :
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ مُعَاذٍ الضَّرِيرُ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ جَعْفَرٍ الْمَدَنِيُّ ، حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ بْنِ مُجَمِّعٍ ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ ، عَنْ جَابِرٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ : إِنَّ مِنْ أَحْسَنِ النَّاسِ صَوْتًا بِالْقُرْآنِ ، الَّذِي إِذَا سَمِعْتُمُوهُ يَقْرَأُ ، حَسِبْتُمُوهُ يَخْشَى اللَّهَ.
Telah menceritakan kepada kami Basyr bin Mu’adz adh-Dharir, telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Ja’far al-Madani, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Isma’il al-Mujammi’ dari Abi Zubair dari Jabir radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya orang yang paling baik suaranya dalam membaca Al-Quran, yaitu orang yang apabila kalian mendengarnya membaca Al-Quran, maka kalian menyangka dia takut kepada Allah.”
(Sunan ibnu Majah 2/364 no.1339)
Al-Hafizh ibnu Katsir rahimahullah tentang hadits ini mengatakan :
“Akan tetapi ‘Abdullah bin Ja’far –dan dia adalah ayah dari ‘Ali ibnu Al-Madini- dan syaikhnya (yakni Ibrahim bin Isma’il al-Mujammi), keduanya adalah dha’if.”
(Muqadimah Tafsir Al-Quran al-‘Azhim 1/90)
Dan Al-Hafizh al-Bushairi rahimahullah mengatakan :
“Isnad hadits ini dha’if dengan ke-dha’ifan Ibrahim bin Isma’il bin Mujammi dan ‘Abdullah bin Ja’far.”
(Zawaid Ibnu Majah 1/204)
4. Ibrahim bin Al-Hakam bin Aban - إبراهيم بن الحكم بن أبان
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.12)
5. Ibrahim bin Khutsaim bin ‘Irak bin Malik - إبراهيم بن خثيم بن عراك بن مالك
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.13)
6. Ibrahim bin ‘Utsman Abu Syaibah - إبراهيم بن عثمان أبو شيبة
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Para ulama mendiamkan riwayat2 darinya.” (Adh-Dhu’afa ash-Shaghir no.5)
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.11)
Haditsnya ada diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi rahimahullah dan imam ibnu Majah rahimahullah.
Diantaranya riwayat imam At-Tirmidzi rahimahullah :
حدثنا أحمد بن منيع حدثنا زيد بن حباب حدثنا إبراهيم بن عثمان عن الحكم عن مقسم عن ابن عباس أن النبي صلى الله عليه و سلم قرأ على الجنازة بفاتحة الكتاب
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani’, telah menceritakan kepada kami Zaid bin Hubab, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin ‘Utsman dari Al-Hakam dari Miqsam dari ibnu ‘Abbas : “Bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam membaca atas jenazah dengan surat Al-Fatihah.”
(Sunan At-Tirmidzi 3/345 no.1026)
Tentang hadits ini, imam At-Tirmidzi rahimahullah lalu mengatakan :
“Hadits ibnu ‘Abbas dengan sanad ini, bukanlah hadits yang kuat.
Ibrahim bin ‘Utsman, dia adalah Abu Syaibah al-Wasithi, munkarul hadits.
Yang shahih dari ibnu ‘Abbas adalah perkataannya : “Diantara sunnah ialah membaca atas jenazah dengan surat al-Fatihah.”
(Sunan At-Tirmidzi 3/345)
7. Ibrahim bin ‘Athiyah - إبراهيم بن عطية
Imam An-Nasa’I rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.3)
8. Ibrahim bin al-Fadhl - إبراهيم بن الفضل
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.4)
Haditsnya ada yang diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi rahimahullah dan imam ibnu Majah rahimahullah.
Diantaranya adalah yang diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi rahimahullah :
حدثنا محمد بن عمر بن الوليد الكندي حدثنا عبد الله بن نمير عن إبراهيم بن الفضل عن سعيد المقبري عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم الكلمة الحكمة ضالة المؤمن فحيث وجدها فهو أحق بها
“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Umar bin al-Walid al-Kindi, telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Numair dari Ibrahim bin al-Fadhl dari Sa’id al-Maqburi dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Ucapan hikmah adalah milik seorang mu’min yang hilang. Maka di mana saja ia menemukannya, ia lebih berhak untuk mengambilnya.”
(Sunan At-Tirmidzi 5/51 no.2687)
Imam At-Tirmidzi rahimahullah mengatakan tentang hadits ini :
“Ini adalah hadits gharib. Kami tidak mengetahuinya kecuali dari jalan ini dan Ibrahim bin Al-Fadhl al-Madani al-Makhzumi, dia di-dha’ifkan dalam hadits dari sisi hafalannya.”
(Sunan At-Tirmidzi 5/51)
9. Ibrahim bin Muhammad bin Abi Yahya - إبراهيم بن محمد بن أبي يحيى
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan bahwa Ibnul Mubarak meninggalkan riwayatnya. (Adh-Dhu’afa ash-Shaghir no.8)
Imam An-Nasa’I rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.5)
Haditsnya ada diriwayatkan oleh imam ibnu Majah rahimahullah, yaitu :
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُوسُفَ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ ، أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ (ح) وحَدَّثَنَا أَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ أَبِي السَّفَرِ ، حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مُحَمَّدٍ ، قَالَ : قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ : أَخْبَرَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي عَطَاءٍ ، عَنْ مُوسَى بْنِ وَرْدَانَ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ : مَنْ مَاتَ مَرِيضًا مَاتَ شَهِيدًا ، وَوُقِيَ فِتْنَةَ الْقَبْرِ ، وَغُدِيَ وَرِيحَ عَلَيْهِ بِرِزْقِهِ مِنَ الْجَنَّةِ.
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yusuf, telah menceritakan kepada kami ‘Abdurrazaq, telah mengabarkan kepada kami ibnu Juraij dan telah menceritakan kepada kami Abu Ubaidah bin Abi As-Safr, telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhamad, ia berkata : “Ibnu Juraij mengatakan : “Telah mengabarkan kepadaku Ibrahim bin Muhammad bin Abi ‘Atha dari Musa bin Wardan dari Abi Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallalalahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan sakit, maka ia mati syahid, dilindungi dari siksa kubur, dan akan diperlihatkan kepadanya rizkinya di surga pada waktu pagi dan petang.”
(Sunan ibnu Majah 2/540 no.1615)
Al-Hafizh al-Bushairi rahimahullah mengatakan dalam Az-Zawaid :
“Isnad hadits ini dha’if. Ibrahim bin Muhamad Abi ‘Atha telah didustakan oleh imam Malik rahimahullah, Yahya bin Sa’id Al-Qathan rahimahullah, dan ibnu Ma’in rahimahullah.
Imam Ahmad rahimahullah mengatakan bahwa ia : “Ia seorang Qadari, Mu’tazili, Jahmi. Semua musibah ada padanya.”
Dan imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Dia adalah seorang Jahmi. Ibnul Mubarak meninggalkannya.”
(Zawaid ibnu Majah 1/253)
Note :
Ibrahim bin Muhammad bin Abi ‘Atha ini adalah Ibrahim bin Muhammad bin Abi Yahya sebagaimana dikatakan oleh Yahya bin Ma’in rahimahullah.
10. Ibrahim bin Muslim al-Hajari - إبراهيم بن مسلم الهجري
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan bahwa Sufyan bin Uyainah men-dha’ifkannya.” (Adh-Dhu’afa ash-Shaghir no.10)
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Dha’if.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.6)
Haditsnya ada diriwayatkan oleh imam ibnu Majah rahimahullah dalam kitab Sunan-nya, diantaranya yaitu :
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْمُنْذِرِ ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ ، حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ الْهَجَرِيُّ ، عَنْ أَبِي الأَحْوَصِ ، عَنْ عَبْدِ اللهِ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ : إِذَا جَاءَ خَادِمُ أَحَدِكُمْ بِطَعَامِهِ ، فَلْيُقْعِدْهُ مَعَهُ ، أَوْ لِيُنَاوِلْهُ مِنْهُ ، فَإِنَّهُ هُوَ الَّذِي وَلِيَ حَرَّهُ وَدُخَانَهُ.
Telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Al-Mundzir, telah menceritakan kepada kami Muhamad bin Fudhail, telah menceritakan kepada kami Ibrahim al-Hajari, dari Abi Al-Ahwash dari ‘Abdullah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :
“Apabila datang pembantu salah seorang diantara kalian dengan makanannya………al-hadits.
(Sunan ibnu Majah 4/420 no.3291)
Al-Hafizh al-Bushairi rahimahullah mengatakan tentang hadits ini :
“Dalam isnad hadits ini terdapat Ibrahim bin Muslim al-Hajari al-Kufi dan dia dha’if.
Tapi hadits ini memiliki syahid dari haditsnya Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Asy-Syaikhain (Al-Bukhari dan Muslim), Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan juga ibnu Majah.”
(Zawaid ibnu Majah 2/162)
11. Ibrahim bin Muhajir bin Mismar al-Madani - إبراهيم بن مهاجر بن مسمار المدني
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Munkarul hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.9)
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Dha’if.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.8)
12. Ibrahim bin Hudbah bin Abu Hudbah - إبراهيم بن هدبة أبو هدبة
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal Matrukin no.9)
13. Ibrahim bin Harasah Abu Ishaq Asy-Syaibani al-Kufi - إبراهيم بن هراسة أبو إسحاق الشيباني الكوفي
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Matrukul-Hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.11)
Imam An-Nasa’I rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.10)
14. Ibrahim bin Yazid Abu Isma’il al-Khuzi - إبراهيم بن يزيد أبو إسماعيل الخوزي
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Para ulama mendiamkan riwayat2 darinya.” (Adh-Dhu’afa ash-Shaghir no.12)
Imam An-Nasa’I rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.14)
Imam At-Tirmidzi rahimahullah ada meriwayatkan haditsnya dalam kitab Sunan beliau, yaitu :
حدثنا عبد بن حميد أخبرنا عبد الرزاق أخبرنا إبراهيم بن يزيد قال سمعت محمد بن عباد بن جعفر المخزومي يحدث عن ابن عمر قال قام رجل إلى النبي صلى الله عليه و سلم فقال من الحاج يا رسول الله ؟ قال الشعث التفل فقام رجل آخر فقال أي الحج أفضل ؟ قال العج والثج فقام رجل آخر فقال ما السبيل يا رسول الله ؟
قال الزاد والراحلة
Telah menceritakan kepada kami ‘Abad bin Humaid, telah mengabarkan kepada kami ‘Abdurrazaq, telah mengabarkan kepada kami Ibrahim bin Yazid, ia berkata : “Aku mendengar Muhamad bin ‘Abbad bin Ja’far al-Makhzumi menceritakan dari ibnu ‘Umar yang mengatakan :
“Seorang laki2 datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata : “Siapa yang berhajji itu ya Rasulullah?”
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Orang yang kusut rambutnya dan bau badannya.”
Seorang lainnya berdiri, lalu berkata : “Hajji apakah yang lebih utama?”
Mengeraskan suara, dan mengalirkan darah hewan.”
Lalu berdiri laki2 yang lain : “Ya Rasulullah, apakah as-Sabil itu?”
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Perbekalan (untuk perjalanan) dan rihlah.”
(Sunan At-Tirmidzi 5/225 no.2998)
Tentang hadits ini, imam At-Tirmidzi rahimahullah mengatakan :
“Hadits ini tidak kami ketahui dari haditsnya ibnu ‘Umar kecuali dari haditsnya Ibrahim bin Yazid al-Khuzi al-Maki, dan sebagian ahli hadits telah memperbicangkan Ibrahim bin Yazid ini dari sisi hafalannya."
(Sunan At-Tirmidzi 5/225)
Nama2 yang diawali dengan Isma’il
15. Isma’il bin Ibrahim Abu Yahya At-Taimi - إسماعيل بن إبراهيم أبو يحيى التيمي
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Ibnu Numair mengatakan : “Sangat dha’if.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.14)
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Dha’if.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.30)
Imam At-Tirmidzi rahimahullah ada meriwayatkan haditsnya dalam kitab beliau, diantaranya :
حدثنا أبو سعيد الأشج حدثنا إسماعيل بن إبراهيم أبو يحيى التيمي حدثنا إبراهيم بن إسحق المخزومي عن سعيد المقبري عن أبي هريرة قال إن كنت لأسأل الرجل من أصحاب النبي صلى الله عليه و سلم عن الآيات من القرآن أنا أعلم بها منه ما أسأله إلا ليطعمني شيئا فكنت إذا سألت جعفر بن أبي طالب لم يجبني حتى يذهب بي إلى منزله فيقول لامرأته يا أسماء أطعمينا شيئا فإذا أطعمتنا أجابني وكان جعفر يحب المساكين ويجلس إليهم ويحدثهم ويحدثونه فكان رسول الله صلى الله عليه و سلم يكنيه بأبي المساكين
Telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id al-Asyaj , telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ibrahim Abu Yahya At-Taimi, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Ishaq al-Makhzumi dari Sa’id Al-Maqburi dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata :
“Tidaklah aku bertanya kepada salah seorang sahabat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa salam tentang ayat2 dalam Al-Quran……………………….al-hadits.
(Sunan At-Tirmidzi 5/655 no.3766)
Tentang hadits ini, Imam At-Tirmidzi rahimahullah mengatakan :
“Ini adalah hadits gharib.”
(Sunan At-Tirmidzi 5/655)
16. Isma’il bin Aban al-Ghanawi al-Khiyath Abu Ishaq al-Kufi- إسماعيل بن أبان الغنوي الخياط أبو إسحاق الكوفي
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Matrukul-Hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.14)
Imam An-Nasa’I rahimahullah mengatakan : “Matrukul-Hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.31)
17. Isma’il bin Rafi’ - إسماعيل بن رافع
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Matrukul-Hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.32)
Imam At-Tirmidzi rahimahullah meriwayatkan hadits darinya yaitu :
حدثنا علي بن حجر حدثنا الوليد بن مسلم عن إسماعيل بن رافع عن سمي عن أبي صالح عن ابي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم من لقي الله بغير أثر من جهاد لقي الله وفيه ثلمة
Telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Hajr, telah menceritakan kepada kami al-Walid bin Muslim dari Isma’il bin Rafi’ dari Sumayya dari Abi Shalih dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa bertemu dengan Allah tanpa ada bekas dari melakukan jihad,……………………al-hadits.”
(Sunan At-Tirmidzi 4/189 no.1666)
Tentang ini, imam At-Tirmidzi rahimahullah mengatakan :
“Isma’il bin Rafi’ telah di dha’ifkan oleh sebagian ahli hadits, dan aku mendengar Muhammad (yakni imam Al-Bukhari) mengatakan bahwa ia tsiqah muqarib al-hadits.”
(Sunan At-Tirmidzi 4/189)
18. Isma’il bin Salman al-Azraq – إسماعيل بن سلمان الأزرق
Imam An-Nasa’I rahimahullah mengatakan : “Matrukul-Hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.37)
19. Isma’il bin Syaibah ath-Tha-ifi - إسماعيل بن شيبة الطائفي
Imam An-Nasa’I rahimahullah mengatakan : “Munkarul-Hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.38)
20. Isma’il bin Qais bin Sa’d bin Zaid bin Tsabit Abu Mush’ab - إسماعيل بن قيس بن سعد بن زيد بن ثابت أبو مصعب
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Munkarul-Hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.18)
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Dha’if.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.41)
21. Isma’il bin Muslim al-Maki - إسماعيل بن مسلم المكي
Imam al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Ibnul Mubarak meninggalkan (riwayat)nya.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.19)
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Matrukul-Hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.36)
22. Isma’il bin Ya’la Abu Umayah ats-Tsaqafi - إسماعيل بن يعلى أبو أمية الثقفي
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Matrukul-Hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.39)
Nama2 yang diawali dengan Ishaq
23. Ishaq bin Ibrahim bin Nisthasi Abu Ya’qub - إسحاق بن إبراهيم بن نسطاس أبو يعقوب
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Dalam haditsnya perlu diteliti kembali.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.23)
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Dha’if.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.45)
24. Ishaq bin Idris - إسحاق بن إدريس
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Matrukul-Hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.46)
25. Ishaq bin ‘Abdullah bin Abi Farwah Abu Sulaiman - إسحاق بن عبد الله بن أبي فروة أبو سليمان
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Para ulama meninggalkannya.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.20)
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Matrukul-Hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.50)
Imam At-Tirmidzi rahimahullah ada meriwayatkan haditsnya dalam kitab beliau, yaitu :
حدثنا قتيبة حدثنا الليث عن إسحق بن عبد الله عن الزهري عن حميد بن عبد الرحمن عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه و سلم قال القاتل لا يرث
Telah menceritakan kepada kami Al-Laits dari Ishaq bin ‘Abdullah dari Az-Zuhri dari Humaid bin ‘Abdurrahman dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :
“Seorang pembunuh tidak boleh mewarisi.”
(Sunan At-Tirmidzi 4/425 no.2109)
Tentang hadits ini imam At-Tirmidzi rahimahullah mengatakan :
“Hadits ini tidaklah shahih dan tidaklah diketahui kecuali dari jalan ini.
Dan Ishaq bin ‘Abdullah bin Abi Farwah, maka sebagian ahli hadits telah meninggalkan riwayatnya, diantaranya ialah imam Ahmad rahimahullah."
(Sunan At-Tirmidzi 4/425)
26. Ishaq bin Najih - إسحاق بن نجيح
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Matrukul-Hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.48)
27. Ishaq bin Yahya bin Thalhah bin ‘Ubaidillah - إسحاق بن يحيى بن طلحة بن عبيد الله
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Waki’ dan ibnul Mubarak memperbincangkannya dari sisi hafalannya. Dia ditulis haditsnya.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.21)
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Matrukul-Hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.47)
Imam At-Tirmidzi rahimahullah meriwayatkan haditsnya di dalam kitab beliau, yaitu :
حدثنا عبد القدوس بن محمد العطار البصري حدثنا عمرو بن عاصم عن إسحاق بن يحيى بن طلحة عن موسى بن طلحة قال دخلت على معاوية فقال ألا نبشرك ؟ قلت بلى قال سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول طلحة ممن قضى نحبه
Telah menceritakan kepada kami ‘Abdul Qudus bin Muhammad al-‘Athar al-Bashri, telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin ‘Ashim dari Ishaq bin Yahya bin Thalhah dari Musa bin Thalhah, ia berkata :
“Aku datang kepada Mu’awiyah radhiyallaahu ‘anhu dan dia berkata kepadaku : “Maukah aku kabarkan satu kabar gembira kepadamu?”
Aku menjawab : “Ya.”
Mu’awiyah radhiyallaahu ‘anhu mengatakan : “Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "………………………………………….al-hadits.”
(Sunan At-Tirmidzi 5/350 no.3202)
Tentang hadits ini imam At-Tirmidzi rahimahullah mengatakan :
“Hadits ini gharib, dan tidaklah kami ketahui kecuali dari jalan ini.”
(Sunan At-Tirmidzi 5/350)
Nama2 yang diawali dengan Ayyub
28. Ayyub bin Khuth Abu Umayyah al-Bashri - أيوب بن خوط أبو أمية البصري
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Ibnul Mubarak meninggalkannya.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.26)
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Matrukul-Hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.26)
Haditsnya ada diriwayatkan oleh imam Abu Dawud rahimahullah dan imam ibnu Majah rahimahullah.
Imam Abu Dawud rahimahullah meriwayatkan :
حدثنا محمد بن عبد العزيز بن أبي رزمة قال أخبرنا الفضل بن موسى عن حسين بن واقد عن أيوب عن نافع عن ابن عمر قال
قال رسول الله صلى الله عليه و سلم " وددت أن عندي خبزة بيضاء من برة سمراء ملبقة ( مبلوله مخلوطة خلطا شديدا بسمن ولبن ) بسمن ولبن " فقام رجل من القوم فاتخذه فجاء به فقال " في أي شىء كان هذا " قال في عكة ( بضم العين وتشديد الكاف أراد به وعاء مأخوذا من جلد الضب ) ضب قال " ارفعه "
Telah menceritakan kepada kami Muhamad bin ‘Abdul ‘Aziz bin Abi Rizmah, ia berkata : “Telah mengabarkan kepada kami Al-Fadhl bin Musa dari Husain bin Waqid dari Ayyub dari Nafi’ dari ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :
“Aku berharap mempunyai roti putih dari gandum……………………………………………..al-ha dits.”
(Sunan Abu Dawud 2/387 no.3818)
Imam Abu Dawud rahimahullah sendiri mengatakan tentang hadits ini :
“Ini adalah hadits munkar.”
(Sunan Abu Dawud 2/387)
29. Ayyub bin Siyar Az-Zuhri - أيوب بن سيار الزهري
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Munkarul hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.27)
30. Ayyub bin ‘Utbah Abu Yahya - أيوب بن عتبة أبو يحيى
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Layyin di sisi para ulama.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.25)
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Mudhtharibul-Hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.24)
Haditsnya ada diriwayatkan oleh imam ibnu Majah rahimahullah, yaitu :
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ ، وَالْعَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْعَظِيمِ الْعَنْبَرِيُّ ، قَالاَ : حَدَّثَنَا الأَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ ، حَدَّثَنَا أَيُّوبُ بْنُ عُتْبَةَ ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ ، عَنْ عَطَاءٍ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ : نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ عَنْ بَيْعِ الْغَرَرِ.
Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Al-‘Abas bin ‘Abdil ‘Azhim al-‘Anbari, keduanya mengatakan : “Telah menceritakan kepada kami Al-Aswad bin ‘Amir, telah menceritakan kepada kami Ayyub bin ‘Utbah dari Yahya bin Abi Katsir dari ‘Atha’ dari ibnu ‘Abbas, ia berkata :
“Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah melarang dari jual beli gharar.”
(Sunan ibnu Majah 3/314 no.2195)
Al-Hafizh al-Bushairi rahimahullah mengatakan tentang hadits ini :
“Isnad hadits ini dha’if dengan ke-dha’ifan Ayyub bin ‘Utbah.”
(Zawaid ibnu Majah 2/8)
31. Ayyub bin Mudrik - أيوب بن مدرك
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.27)
32. Ayyub bin Waqid Abul Hasan al-Kufi - أيوب بن واقد أبو الحسن الكوفي
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Munkarul-hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.28)
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Dha’if.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.28)
Imam At-Tirmidzi rahimahullah ada meriwayatkan hadits darinya, yaitu :
حدثنا بشر بن معاذ العقدي البصري حدثنا أيوب بن واقد الكوفي عن هشام بن عروة عن أبيه عن عائشة قالت قال رسول الله صلى الله عليه و سلم من نزل على قوم فلا يصمن تطوعا إلا بإذنهم
Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Mu’adz al-‘Aqdi al-Bashri, telah menceritakan kepada kami Ayyub bin Waqid al-Kufi dari Hisyam bin ‘Urwah dari ayahnya dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa yang datang pada suatu kaum, maka janganlah berpuasa sunnah kecuali dengan se-izin mereka.”
(Sunan At-Tirmidzi 3/156 no.789)
Tentang hadits ini, imam At-Tirmidzi rahimahullah mengatakan :
“Ini adalah hadits yang munkar.
Tidaklah kami ketahui ada seorangpun dari perawi2 tsiqah yang meriwayatkan hadits ini dari Hisyam bin ‘Urwah.”
(Sunan At-Tirmidzi 3/156)
Nama2 lainnya yang diawali dengan Aban, Azwar, Asad, Asid, Asy'ats, Al-Ashbagh dan Ashram
33. Aban bin Jabalah Abu ‘Abdirrahman al-Kufi - أبان بن جبلة أبو عبد الرحمن الكوفي
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Munkarul-hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.31)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Tidak tsiqah.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.20)
34. Aban bin Abi ‘Ayyasy (Aban bin Fairuz Abu Isma’il) - أبان بن أبي عياش وهو أبان بن فيروز أبو إسماعيل
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.21)
35. Azwar bin Ghalib - أزور بن غالب
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Munkarul-hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.36)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.60)
36. Asad bin ‘Amru abul-Mundzir al-Bajali - أسد بن عمرو أبو المنذر البجلي
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Dha’if.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.33)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Tidak kuat.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.53)
37. Asid bin al-Jamal - أسيد بن الجمال
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.54)
38. Asy‘ats bin Baraz- أشعث بن براز
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.56)
39. Asy’ats bin Sa’id Abu ar-Rabi’ as-Saman - أشعث بن سعيد أبو الربيع السمان
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Di sisi para ulama, dia bukanlah seorang yang hafizh (tapi) haditsnya ditulis.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.29)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Dha’if.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.57)
Imam At-Tirmidzi rahimahullah ada meriwayatkan hadits darinya, yaitu :
حدثنا محمود بن غيلان حدثنا وكيع حدثنا أشعث بن سعيد السمان عن عاصم بن عبيد الله عن عبد الله بن عامر بن ربيعة عن أبيه قال كنا مع النبي صلى الله عليه و سلم في سفر في ليلة مظلمة فلم نرد أين القبلة فصلى كل رجل منا على حياله فلما أصبحنا ذكرنا ذلك للنبي صلى الله عليه و سلم فنزل { ولله المشرق والمغرب فأينما تولوا فثم وجه الله إن الله واسع عليم }
Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan, telah menceritakan kepada kami Waki’, telah menceritakan kepada kami Asy’ats bin Sa’id as-Saman dari ‘Ashim bin ‘Ubaidillah dari ‘Abdullah bin ‘Amir bin Rabi’ah dari ayahnya yang berkata :
“Kami bersama Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan di malam yang gelap sehingga kami tidak mengetahui di manakah arah kiblat, maka setiap orang dari kami shalat menurut keyakinannya masing2 (terhadap arah kiblat)…………………………………….dan seterusnya.”
(Sunan At-Tirmidzi 2/176 no.345)
Berkenaan dengan hadits ini, imam At-Tirmidzi rahimahullah mengatakan :
“Hadit ini, isnadnya tidaklah kuat. Tidaklah kami ketahui hadits ini melainkan dari jalannya Asy’ats as-Saman dan Asy’ats bin Sa’id bin Abu ar-Rabi’ as-Saman ini telah di dha’if-kan dalam hadits.”
(Sunan At-Tirmidzi 2/176)
40. Al-Ashbagh bin Nubatah - الأصبغ بن نباتة
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.64)
Imam ibnu Majah rahimahullah ada meriwayatkan satu hadits darinya, yaitu :
حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ ، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ ، عَنْ سَعْدٍ الإِسْكَافِ ، عَنِ الأَصْبَغِ بْنِ نُبَاتَةَ ، عَنْ عَلِيٍّ قَالَ : نَزَلَ جِبْرِيلُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ ، بِحِجَامَةِ الأَخْدَعَيْنِ ، وَالْكَاهِلِ.
Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa’id, telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Mushir dari Sa’id al-Iskaf dari Al-Ashbagh bin Nubatah dari ‘Ali radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata :
“Malaikat Jibril turun kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan membekam dua urat leher beliau dan juga pada di punggung sebelah atas.”
(Sunan ibnu Majah 4/527 no.3482)
Al-Hafizh al-Bushairi rahimahullah mengatakan :
“Isnad hadits ini dha’if dengan ke-dha’ifan al-Ashbagh bin Nubatah….
Dan hadits ini memiliki syahid dari haditsnya Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh imam Abu Dawud rahimahullah, juga imam ibnu Majah rahimahullah sendiri, serta imam At-Tirmidzi rahimahullah, dan beliau berkata : “Hasan.””
(Zawaid ibnu Majah 2/196)
Note :
Dan hadits Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu yang menjadi syahid dari riwayatnya imam Abu Dawud rahimahullah, juga imam ibnu Majah rahimahullah sendiri, serta imam At-Tirmidzi rahimahullah yang beliau maksud di atas ialah hadits yang semakna yang menyebutkan tentang tempat2 berbekam, akan tetapi tanpa menyebutkan tentang turunnya malaikat Jibril.
41. Ashram bin Hausyab - أصرم بن حوشب
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.35)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.66)
42. Ashram bin Ghiyats - أصرم بن غياث
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Munkarul-hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.34)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.65)
Nama2 yang diawali dengan huruf Ba dan Tsa
43. Badzam, Abu Shalih al-Kalbi maula Ummu Hani - باذام أبو صالح الكلبي مولى أم هانئ
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Ibnu Sinan berkata : “Ibnu Mahdi meninggalkan hadits2-nya Abu Shalih.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.43)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Dha’if.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.72)
44. Bahr bin Kaniz as-Saqa - بحر بن كنيز السقا
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.82)
Riwayatnya ada disebutkan oleh imam ibnu Majah rahimahullah dalam kitab Sunan-nya, yaitu :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ ، حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ ، حَدَّثَنَا بَحْرُ بْنُ كَنِيزٍ ، عَنْ عُثْمَانَ بْنِ سَاجٍ ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ ، قَالَ : إِنَّ أَفْوَاهَكُمْ طُرُقٌ لِلْقُرْآنِ ، فَطَيِّبُوهَا بِالسِّوَاكِ.
Telah menceritakan kepada kami Muhamad bin ‘Abdil ‘Aziz, telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Bahr bin Kaniz dari ‘Utsman bin Saj dari Sa’id bin Jubair dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu ‘anhu, ia mengatakan :
“Sesungguhnya mulut-mulut kalian adalah jalan untuk Al-Quran, maka baguskanlah ia dengan siwak.”
(Sunan ibnu Majah 1/194 no.291)
Tentang riwayat ini, Al-Hafizh al-Bushairi rahimahullah mengatakan :
“Isnad hadits ini dha’if dengan adanya keterputusan sanad antara Sa’id bin Jubair dan ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu ‘anhu dan juga dengan ke-dha’if-an Bahr bin Kaniz."
(Zawaid ibnu Majah 1/50)
45. Bazi’ - بزيع
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Abu Nu’aim membicarakannya.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.42)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Dha’if.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.90)
46. Basyir bin Maimun, Abu Shaifi al-Wasithy - بشير بن ميمون أبو صيفي الواسطي
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Munkarul-hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.41)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.78)
Riwayatnya ada disebutkan oleh imam ibnu Majah rahimahullah dalam kitab Sunan-nya, yaitu :
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَاصِمٍ الْعَبَّادَانِيُّ ، حَدَّثَنَا بَشِيرُ بْنُ مَيْمُونٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ أَشْعَثَ بْنَ سَوَّارٍ ، عَنِ ابْنِ سِيرِينَ ، عَنْ حُذَيْفَةَ ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ يَقُولُ : لاَ تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ لِتُبَاهُوا بِهِ الْعُلَمَاءَ ، أَوْ لِتُمَارُوا بِهِ السُّفَهَاءَ ، أَوْ لِتَصْرِفُوا وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْكُمْ ، فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَهُوَ فِي النَّارِ.
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin ‘Ashim al-‘Abadani, telah menceritakan kepada kami Basyir bin Maimun, ia berkata : “Aku mendengar Asy’ats bin Sawar dari ibnu Sirin dari Hudzaifah radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Janganlah kalian mencari ilmu untuk mendebat para ulama atau untuk merendahkan orang2 yang bodoh atau untuk menarik perhatian manusia kepada kalian……………………….al-hadits.”
(Sunan ibnu Majah 1/174 no.259)
Tentang riwayat ini, Al-Hafizh al-Bushairi rahimahullah mengatakan :
“Isnad hadits ini dha’if. Di dalamnya ada Basyir bin Maimun.
Ibnu Ma’in rahimahullah mengatakan tentang Basyir ini : “Para ulama telah sepakat untuk membuang haditsnya.”
Dan al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Munkarul-hadits, tertuduh memalsukan hadits.”
(Zawaid ibnu Majah 1/43)
47. Bisyr bin Harb, Abu ‘Amru an-Nadabi - بشر بن حرب أبو عمرو الندبي
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Aku melihat ‘Ali bin al-Madini men-dha’if-kannya.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.39)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Dha’if.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.76)
Imam ibnu Majah rahimahullah ada meriwayatkan haditsnya dalam kitab beliau, yaitu.
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ ، أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ ، عَنْ بِشْرِ بْنِ حَرْبٍ ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ إِذَا خَرَجَ مِنْ هَذِهِ الْمَدِينَةِ لَمْ يَزِدْ عَلَى رَكْعَتَيْنِ حَتَّى يَرْجِعَ إِلَيْهَا.
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin ‘Abdah, telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dari Bisyr bin Harb dari ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata :
“Apabila Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam keluar dari kota Madinah, maka beliau tidaklah shalat lebih dari 2 raka’at sampai beliau kembali.”
(Sunan ibnu Majah 2/174 no.1067)

48. Bisyr bin ‘Umarah - بشر بن عمارة
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Kami mengenalnya dan mengingkarinya.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.40)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Dha’if.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.77)
49. Bisyr bin Numair al-Qusyairi al-Bashri- بشر بن نمير القشيري البصري
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Munkarul-hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.38)
Imam ibnu Majah rahimahullah ada meriwayatkan hadits darinya, yaitu :
حدثنا الحسن بن أبي الربيع الجرجاني أنبأنا عبد الرزاق أخبرني يحيى بن العلاء أنه سمع بشر بن نمير أنه سمع مكحولا يقول إنه سمع يزيد بن عبد الله أنه سمع صفوان بن أمية قال كنا عند رسول الله صلى الله عليه وسلم فجاء عمرو بن مرة فقال يا رسول الله إن الله قد كتب علي الشقوة فما أراني أرزق إلا من دفي بكفي فأذن لي في الغناء في غير فاحشة فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا آذن لك ولا كرامة ولا نعمة عين كذبت أي عدو الله لقد رزقك الله طيبا حلالا فاخترت ما حرم الله عليك من رزقه مكان ما أحل الله عز وجل لك من حلاله ولو كنت تقدمت إليك لفعلت بك وفعلت قم عني وتب إلى الله أما إنك إن فعلت بعد التقدمة إليك ضربتك ضربا وجيعا وحلقت رأسك مثلة ونفيتك من أهلك وأحللت سلبك نهبة لفتيان أهل المدينة فقام عمرو وبه من الشر والخزي ما لا يعلمه إلا الله فلما ولى قال النبي صلى الله عليه وسلم هؤلاء العصاة من مات منهم بغير توبة حشره الله عز وجل يوم القيامة كما كان في الدنيا مخنثا عريانا لا يستتر من الناس بهدبة كلما قام صرع.
Telah menceritakan kepada kami Al-Hasan bin Abi ar-Rabi' al-Jurjani, telah menceritakan kepada kami 'Abdur-razaq, telah mengabarkan kepada kami Yahya bin al-‘Ala bahwasannya ia mendengar Bisyr bin Numair mengatakan bahwa ia mendengar Makhul mengatakan bahwa ia mendengar Yazid bin ‘Abdullah berkata bahwa ia mendengar Shafwan bin Umayah mengatakan :
“Kami bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, datanglah ‘Amru bin Murrah dan berkata : “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah telah menetapkan kemalangan pada diriku dan aku menganggap kalau aku tidaklah akan mendapat rejeki kecuali dari menabuh rebana dengan telapak tanganku…………………………….al-hadits. ”
(Sunan ibnu Majah 3/634 no.2613)
Al-Hafizh al-Bushairi rahimahullah mengatakan tentang hadits ini :
“Isnad hadits ini dha’if. Adapun Bisyr bin Numair, maka Yahya bin Ma’in rahimahullah mengatakan tentang Bisyr bin Numair ini dengan : “Dia adalah salah satu tiang diantara tiang2 kedustaan.”
Imam Ahmad rahimahullah mengatakan : “Manusia meninggalkan haditsnya.”
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Munkarul-hadits.”
Abu Hatim rahimahullah mengatakan : “Matruk.”
Imam An-Nasa’i rahimahullah mengatakan : “Dia bukan orang yang tsiqah.”
Sedangkan Yahya bin al-‘Ala-i, maka imam Ahmad rahimahullah mengatakan bahwa ia telah memalsukan hadits dan ibnu Adi rahimahullah mengatakan bahwa hadits2nya tidak ada mutaba’ahnya dan semuanya tidak mahfuzh."
(Zawaid ibnu Majah 2/73)
50. Tsabit Abu Zuhair, dan dikatakan juga Ibnu Zuhair - ثابت أبو زهير ويقال بن زهير
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Munkarul-hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.44)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Dia bukan orang yang tsiqah.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.95)
Nama2 yang di awali dengan huruf Jim
51. Jabir bin Yazid al-Ju’fi - جابر بن يزيد الجعفي
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Yahya bin Mahdi meninggalkan (riwayat)nya.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.49)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Matruk.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.98)
Telah meriwayatkan darinya imam Abu Dawud rahimahullah, Imam At-Tirmidzi rahimahullah dan imam ibnu Majah rahimahullah.
Diantara yang diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi rahimahullah ialah :
حدثنا زيد بن أخزم الطائي حدثنا أبو داود عن شعبة عن جابر عن أبي نصر عن أنس رضي الله عنه قال كناني رسول الله صلى الله عليه و سلم ببقلة كنت أجتنيها
Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Akhzam ath-Tha-i, telah menceritakan kepada kami Abu Dawud dari Syu’bah dari Jabir (bin Yazid al-Ju’fi) dari Abi Nashr dari Anas radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata :
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah memberikan kunyah kepadaku dengan…………………………..al-hadits.”
(Sunan At-Tirmidzi 5/682 no.3830)
Imam At-Tirmidzi rahimahullah mengatakan bahwa :
“Tidaklah kami mengetahui hadits ini melainkan dari haditsnya Jabir al-Ju’fi dari Abi Nashr.”
(Sunan At-Tirmidzi 5/682)
52. Jarah bin Minhal, Abul-‘Athuf al-Jaziri - جراح بن منهال أبو العطوف الجزري
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Munkarul-hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.51)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.103)
53. Jarud bin Yazid an-Naisaburi - جارود بن يزيد النيسابوري
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Munkarul-hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.53)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.100)
54. Jarir bin Ayub al-Kufi al-Bajali - جرير بن أيوب الكوفي البجلي
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Munkarul-hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.50)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.102)
55. Jaza bin Bukair al-‘Absi - جزى بن بكير العبسي
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Munkarul-hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.55)
56. Jasr bin Farqad - جسر بن فرقد
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Laisa bi-dzaaka.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.54)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Dha’if.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.107)
57. Ja’far bin Az-Zubair Asy-Syami - جعفر بن الزبير الشامي
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Dia matrukul-hadits. Para ulama meninggalkan riwayat darinya.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.46)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.108)
Imam ibnu Majah rahimahullah ada meriwayatkan satu hadits darinya, yaitu :
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ بْنِ سَعِيدِ بْنِ كَثِيرِ بْنِ دِينَارٍ الْحِمْصِيُّ ، حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُعَاوِيَةَ ، عَنْ جَعْفَرِ بْنِ الزُّبَيْرِ ، عَنِ الْقَاسِمِ ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ ، قَالَ : سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ عَنْ مَسِّ الذَّكَرِ ، فَقَالَ : إِنَّمَا هُوَ جُزْءٌ مِنْكَ.
Telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin ‘Utsman bin Sa’id bin Katsir bin Dinar al-Himshi, telah menceritakan kepada kami Marwan bin Mu’awiyah dari Ja’far bin Az-Zubair dari al-Qasim dari Abu Umamah radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata :
“Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang menyentuh kemaluan.
Maka beliau menjawab : “Sesungguhnya itu adalah bagian darimu.”
(Sunan ibnu Majah 1/305 no.484)
Tentang hadits ini, Al-Hafizh al-Bushairi rahimahullah mengatakan :
“Di dalam isnad hadits ini ada Ja’far bin Az-Zubair dan para ulama telah sepakat untuk meninggalkan hadits darinya.”
(Zawaid ibnu Majah 1/83)
Senada dengan Al-Hafizh al-Bushairi rahimahullah, maka Syaikh Al-Mubarakfuri rahimahullah mengatakan :
“Dalam sanad hadits ini ada Ja’far bin az-Zubair dan dia adalah matruk.
Sedangkan al-Qasim, maka dia adalah lemah (dha’if).
Al-Hafizh al-Zaila-i rahimahullah mengatakan :
“Hadits ini dha’if. Imam Al-Bukhari rahimahullah, imam An-Nasa’i rahimahullah dan Ad-Daruquthni rahimahullah mengatakan tentang Ja’far bin Az-Zubair ini bahwa ia adalah perawi yang matruk.
Sedangkan al-Qasim juga adalah perawi yang lemah (dha’if).”
(Tuhfatul Ahwadzi Syarh Jami’ At-Tirmidzi 1/232)
58. Ja’far bin Abi Ja’far al-‘Asyja’i - جعفر بن أبي جعفر الأشجعي
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Dha’if, munkarul-hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.47)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.108)
59. Ja’far bin al-Harits al-Wasithi, Abul-Asyhab - أبو الأشهب جعفر بن الحارث الواسطي


Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Munkarul-hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.48)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Dha’if.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.109)
60. Jald bin Ayub al-Bashri - جلد بن أيوب البصري
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Ibnul-Mubarak rahimahullah mengatakan : “Ulama2 Bashrah men-dha’if-kan Al-Jald.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.57)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Dha’if.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.97)
61. Jami’ bin Ayub asy-Syami, dikatakan juga (Jami’) bin Tsuwab - جميع بن أيوب الشامي ويقال بن توب
Imam Al-Bukhari rahimahullah mengatakan : “Munkarul-hadits.” (Adh-Dhu’afa Ash-Shaghir no.52)
Imam An-Nasa’ rahimahullah mengatakan : “Matrukul-hadits.” (Adh-Dhu’afa wal-Matrukin no.105)
Sumber: www.myquran.com
Semoga manfaat.....Wassalam....

2 komentar: