Rabu, 26 Desember 2012

449 : ALASAN DI ANJURKANNYA MELAKUKAN SUJUD SAHWI

PERTANYAAN


Ery Kdr


Assalamu'alaikum wr wb

Bila qta melakukan shalat berjamaah shalat dhuhur to ashar,lupa diwaktu rakaat pertama di saat baca surat al fatihah di suarakan sampe makmumnya mendengar.. Apakah diwaktu sebelum salam di anjurkan melakukan sujud sahwi? Tlong pencerahannya!
Wassalam.


JAWABAN

Mbah Pardan Milanistie

wa'alaikum salam

TIDAK

>>>>>

jjal rajah
( ﻪﻟﻮﻗ ﺐﻠﻃ ﺎﻤﻧﺇ(ﺢﺒﺼﻟﺍ ﺮﻬﺠﻟﺍ ﺎﻬﻴﻓ ﻊﻣ
ﻥﺃ ﺭﺎﻔﻜﻟﺍ ﺍﻮﻧﺎﻛ ﻦﻴﺣ ﻢﻬﻋﺎﻤﺳ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ
ﻲﻓ ﺓﻼﺻ ﻲﺒﻨﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻭ ﻢﻠﺳ
ﺮﻣ ﺎﻤﻛ ﻪﻴﻠﻋ ﻝﺰﻧﺃ ﻦﻣ ﻭ ﻪﻟﺰﻧﺃ ﻦﻣ ﻥﻮﺒﺴﻳ
ﻢﻬﻧﻷ ﻥﻮﻧﻮﻜﻳ ﻲﻓ ﻩﺬﻫ ﺖﻗﻮﻟﺍ ﻦﻴﻤﺋﺎﻧ ﻭ
ﻚﻟﺬﻟ ﺐﻠﻃ ﺮﻬﺠﻟﺍ ﻲﻓ ﺀﺎﺸﻌﻟﺍ ﺎﻀﻳﺃ ﻭ ﻲﻓ
ﺔﻳﺭﺎﻬﻧ ﺔﻴﻀﻘﻣ ﻼﻴﻟ ﻭﺃ ﺖﻗﻭ ﻭ ﺢﺒﺻ ﺎﻣﺃ
ﺏﺮﻐﻤﻟﺍ ﺐﻠﻄﻓ ﺮﻬﺠﻟﺍ ﻪﻴﻓ ﻢﻬﻧﻷ ﺍﻮﻧﺎﻛ
ﻥﻮﻠﻐﺘﺸﻳ ﻲﻓ ﻪﺘﻗﻭ ﺀﺎﺸﻌﻟﺎﺑ ﻭ ﺎﻣﺃ
ﺔﻌﻤﺠﻟﺍ ﺪﻴﻌﻟﺍ ﻭ ﻰﻠﺻ ﻪﻧﻸﻓ ﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ
ﻢﻠﺳ ﺎﻤﻬﻣﺎﻗﺃ ﺔﻨﻳﺪﻤﻟﺎﺑ ﻭ ﻢﻟ ﻦﻜﻳ
ﺭﺎﻔﻜﻠﻟ ﺎﻬﻴﻓ ﺓﻮﻗ ﻭ ﺎﻤﻟ ﺍﻮﻧﺎﻛ
ﻦﻳﺪﻌﺘﺴﻣ ﺀﺍﺬﻳﻺﻟ ﻲﻓ ﻲﺘﻗﻭ ﺮﻬﻈﻟﺍ ﻭ
ﺮﺼﻌﻟﺍ ﺐﻠﻃ ﺭﺍﺮﺳﻹﺍ ﺎﻤﻬﻴﻓ ﻞﺑ ﻭ ﻲﻓ
ﺔﻠﻴﻠﻟﺍ ﺔﻴﻀﻘﻤﻟﺍ ﺍﺭﺎﻬﻧ ﻭ ﺍﺬﻫ ﺐﺒﺴﻟﺍ ﻭ
ﻥﺇ ﻝﺍﺯ ﻦﻜﻟ ﻢﻜﺤﻟﺍ ﺐﺗﺮﺘﻤﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻕﺎﺑ
ﻪﻧﻷ ﺔﻤﻜﺤﻟﺍ ﺔﻴﻋﻭﺮﺸﻤﻟﺍ ﻭ ﺔﻤﻜﺤﻟﺍ ﻻ
ﻱﺭﻮﺟﺎﺒﻟﺍ ~ ﺎﻬﻣﺍﻭﺩ ﻡﺰﻠﻳ ١/١٧٤


disunnahkan melirihkan bacaan ketika shalat
dhuhur dan ashar karena pada zaman nabi
saw, di waktu itulah kafir qurais menyakiti
nabi dan shabatnya, dan akan mencaci Allah
dan rasulNya ketika mereka mendengar
bacaan Al-Qur'an.
sdgn dalam shalat subuh dan isya'
disunnahkan mengeraskan bacaan krn pada
waktu itu kafir qurais sedang berisitirahat,
dan di waktu maghrib mereka sibuk dgn
makan malam mereka,
dlm shalat jum'at dan id juga disunnahkanu
mengeraskan bacaan krn kedua shalat ini
disyariatkan ketika keadaan sudah aman
yaitu ketika nabi saw sudah hijrah ke
madinah
~Hasyiah Al bajuri 1/74

Pengertian Sujud Sahwi:
Sujud Sahwi ialah sujud yang dilakukan di
dalam shalat (bukan sujud rukun) sebanyak
2 kali sesudah membaca tasyahud akhir
sebelum mengucapkan salam atau sesudah
salam.
Sebab-Sebab Dilakukannya Sujud
Sahwi:
1. Ketinggalan Tasyahud Pertama.
Dijelaskan oleh Al-Mughirah,
Rasulullah SAW bersabda:
"Apabila salah seorang dari kalian
berdiri sesudah 2 rakaat, tetapi ia
belum sampai sempurna berdiri,
hendaklah ia duduk kembali (untuk
tasyahud pertama). Jika ia sudah
berdiri betul, ia jangan duduk
kembali dan hendaklah ia sujud 2 kali
[sujud sahwi]." (HR. Ahmad)
2. Kelebihan Rakaat, Rukuk, atau Sujud
karena Lupa.
Dari Ibnu Mas'ud:
"Sesungguhnya Nabi SAW telah
shalat dzuhur 5 rakaat. Maka orang
bertanya kepada beliau. Jawab
beliau, 'Tidak'. Mereka yang melihat
beliau shalat berkata, 'Engkau telah
shalat 5 rakaat.' Mendengar
keterangan mereka demikian, maka
beliau terus sujud 2 kali." (HR.
Bukhari dan Muslim)
3. Karena Ragu atau Syak terhadap
Jumlah Rakaat yang telah Dikerjakan.
Dari Abu Said Al-Khudri, Nabi SAW
bersabda:
"Apabila salah seorang dari kalian
ragu dalam shalat, apakah ia sudah
mengerjakan 3 atau 4 (rakaat), maka
hendaklah dihilangkan keraguan itu,
dan diteruskan shalatnya menurut
yang diyakini, kemudian hendaklah ia
sujud 2 kali sebelum salam." (HR.
Ahmad dan Muslim)
4. Apabila Rakaat Shalat Kurang karena
Lupa.
Dari Abu Hurairah R.A:
"Bahwa Nabi SAW melakukan salah
satu dari dua shalat sore hari hanya
2 rakaat, lalu memberi salam,
kemudian beliau berdiri ke sebuah
tonggak kayu di depan masjid, lalu
meletakkan tangan di atasnya,
sedangkan di antara kaum (yang
bermakmum) terdapat Abu Bakar dan
Umar, tetapi keduanya merasa segan
berbicara kepadanya. Kemudian
keluarlah (dari masjid) orang-orang
yang tergesa seraya mengatakan,
'Shalat telah dipersingkat.' Di antara
kaum itu terdapat laki-laki yang
dipanggil oleh Nabi SAW dengan
nama julukan Dzulyadain. Lalu laki-
laki itu berkata, 'Wahai Rasulullah
apakah Engkau lupa atau shalat telah
diperpendek?' Nabi SAW menjawab,
'Aku tidak lupa dan shalat tidak
diperpendek.' Lelaki itu berkata,
'Memang benar Engkau telah lupa.'
Maka Nabi SAW shalat (lagi) 2
rakaat, lalu bersalam. Kemudian Nabi
SAW bertakbir dan melakukan sujud
seperti sujud sebelumnya atau lebih
lama (daripadanya), lalu beliau
mengangkat kepalanya seraya
bertakbir dan melakukan sujud lagi
sama dengan sujud sebelumnya atau
lebih lama lagi, lalu beliau
mengangkat kepalanya seraya
bertakbir." (Muttafaq 'alaihi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar