Zanzanti Yanti Andeslo
Assalamu'alaikum
mau tanya apa hukum nya jika seorang anak usia 8-15th tidur bersama k 2 orang tua nya. Dan d malam hari sang anak melihat adegan ayah ibunya. Di pagi harinya sang anak menceritakan kepada orang lain.
JAWABAN
Siroj Munir
Ketika seorang suami istri sedang berhubungan badan diperintahkan untuh istitar (menutup diri), yaitu menutup diri dari pandangan mata manusia ketika berhubungan intim. Adapun istitar pada saat terbukanya aurot, maka semua ulama' sepakat bahwa istitar hukumnya wajib. Sedangkan bila aurotnya tak terlihat hukumnya sunat. Dan seseorang tidak dianggap menjalankan perintah tersebut jika berhubungan intim dengan kehadiran seseorang yang sudah tamyiz dalam keadaan terjaga, baik itu istrinya yang lain atau anaknya yang melihat atau mendengarkan suara mereka. Bahkan menurut madzhab Maliki, berhubungan intim dengan adanya orang yang mumayyiz, meskipun ia tidur tidak diperbolehkan, karena ada kemungkinan ia akan bangun sewaktu-waktu.
Dalil tentang perintah untuk istitar saat jima' adalah hadits nabi ;
إِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ أَهْلَهُ فَلْيَسْتَتِرْ
"Jika salah seorang diantara kalian menggauli istrinya maka tutuplah diri kalian". ( Sunan Ibnu Majah, no.1921 )
Referensi : Al-Mausu'ah Alfiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah, Juz : 3 Hal : 177-178
الاستتار حين الجماع : يشمل الاستتار هنا أمرين: الأول: الاستتار عن أعين الناس حين الوطء. الثاني: عدم التجرد حين الوطء. أما الأول: فإما أن يكون الوطء في حالة انكشاف العورة، أو في حالة عدم انكشافها. ففي حالة انكشاف العورة انعقد الإجماع على فرضية الاستتار، أما في حالة عدم ظهور شيء من العورة فقد اتفق الفقهاء على أن الاستتار سنة. وأن من يتهاون فيه فقد خالف السنة؛ لقوله صلى الله عليه وسلم : إذا أتى أحدكم أهله فليستتر. وحملوا الأمر على الندب ولما في ذلك من الدناءة والإخلال بالمروءة –الى أن قال- يخل بالاستتار وجود شخص مميز مستيقظ معهما في البيت، سواء أكان زوجة، أم سرية، أم غيرهما ، يرى أو يسمع الحس ، وبه قال الجمهور، وقد سئل الحسن البصري عن الرجل يكون له امرأتان في بيت، قال: كانوا يكرهون أن يطأ إحداهما والأخرى ترى أو تسمع. ويخل بالاستتار وجود نائم، نص على ذلك المالكية، فقال الرهوني في حاشيته على شرح الزرقاني لمتن خليل: لا يجوز للرجل أن يصيب زوجته أو أمته ومعه في البيت أحد يقظان أو نائم ، لأن النائم قد يستيقظ فيراهما على تلك الحال.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar