oleh : Dwi Handoko
Humor & Dakwah
Aji-Aji Li Ila
Didaerah Rembang dulu ada kyai desa
yang sederhan. Sudah tua tapi
aktif,dalam pertemuan2 besar kyai kyai
dan beliau nih selalu hadir. Padahal
melihat penampilanya tak
menyakinkan.
Sehingga terbetik kepercayaan bahwa Mbah Sungeb
punya aji2 sampar angin. Pada suatu
ketika,beliau bersama kyai yang
lain,terpaksa jalan kaki pulang ke
Rembang ,karena kendaraan umum
yang ditumpanginya mogok. Padahal masih jaug sekali. Seorang kyai muda
teringat kalau Kyai Sungeb konon
punya sampar angin,lalu
bertanya,"Kalau pergi ke
Situbondo,Semarang,Yogya itu pakai
aji2 apa mbah,ko cepet sampai,bisa mendahului sedan?". Beliau menjawab
sekenanya,"li ila"(ayat li ila fi qurois..).
Kyai lain ada berkomentar,"Itu tak ada
haditsnya,yang ada itu surat
Alfatihah,bisa untuk keperluan apa saja.
Misal ingin berjalan cepat tanpa cape,baca Alfatihah." Kyai lain lagi
menengahi,"Begini saja,Mbah Sungeb ni
sudah punya 'li ila' supaya jalan cepat.
Biarkan beliau pakai 'li ila',sampean
pakai Alfatihah. Nanti saya ikut mana
yang paling cepat." Baru saja berdebat,tiba2 datang anak muda naik
motor dari belakang,dan menegur
Mbah Sungeb,"Mau kemana Mbah?. "Ke
Rembang",jawab Mbah Sungeb."Mari
ikut saya!". Mbah Sungeb pun lalu
membonceng pada pemuda itu. Dua kyai tetap jalan kaki,sambil menahan
lelah kyai muda tadi berkata,"Ternyata
lebih mujarab 'li ila' nya Mbah
Sungeb,daripada punya sampean!" ¿¿¿
Hehehe..........ternyata perdebatan tak menyelsaikan masalah.....^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar