Sabtu, 25 Mei 2013

829 : NGAJI NAHWU ( DEFINISI NIDA' DAN HURUFNYA )

PERTANYAAN

Suwarno Oye
Assalamu alaikum santri sarung ngepir babul nahwu apa artinya nida dan berapa hurufnya.......monggo dipun bahas kang aryo.



JAWABAN

Aryo Mangku Langit

wa'alaikumsalam
Warohmatullohi
Wabarokaatuh

وَلِلْمُنَادَى النَّاءِ أوْ كَالنَّاءِ يَا ¤ وَأيْ وَآ كَذا أيَا ثُمَّ هَيَا

Penggunaan huruf Nida’ (kata seru) untuk Munada jauh atau berhukum jauh, yaitu “Yaa”, “Ay” dan “Aay”. Demikian juga “Ayaa”, dan “Hayaa”.
وَالهَمْزُ لِلدَّانِي وَوَا لِمَنْ نُدِبْ ¤ أوْ يَا وَغَيْرُ وَا لَدَى اللَّبْسِ اجْتُنِبْ

Hamzah “A” untuk Munada dekat. “Waa” digunakan untuk Mandub yg diratapi atau menggunakan “Yaa”, adapun penggunaannya selain “Waa” dilarang ketika ada kesamaran (antara “Yaa” untuk ratapan dan “Yaa” panggilan jauh


Kalimat yg jatuh setelah nida' di baca Nashob/fathah.

Contoh:
yaa Rosuulalloh
Yaa Habiiballoh

Definisi Nida’ (kata seru) : Tholabul-Iqbal (mohon perhatian) dengan menggunakan salah satu huruf Nida’ yang menggantikan tugas Fi’il “AD’UU/aku berseru” baik secara lafazhan atau taqdiran (dikira-kira).

Contoh Nida’ dengan huruf Nida’ lafzhan :
يا صا
حبَ السيارة تمهل

YAA SHAAHIBAS-SAYYAARATA TAMAHHAL! = hoi si empunya mobil, pelan-pelan!

Contoh Nida’ dengan huruf Nida’ taqdiran (dikira-kira) :
صاحبَ السيارة تمهل

SHAAHIBAS-SAYYAARATA TAMAHHAL! = si empunya mobil, pelan-pelanlah!

(Perihal pembuangan huruf Nida’ seperti contoh ini, akan diterangkan pada bait selanjutnya)

Huruf-huruf Nida’ ada delapan terbagi tiga :

1. Digunakan untuk Munada dekat

“A” Hamzah berharkat fathah pendek, contoh:
أخالد أجب

A KHAALIDU AJIB..! = He Khalid, jawablah!

2. Digunakan untuk Munada jauh atau berhukum jauh

“Yaa, Aa, Ayaa, Hayaa, Ay, Aay”

Contoh Munada jauh :
يا صاعد الجبل تمهل

YAA SHAA’IDAL-JABALI TAMAHHAL! = he pendaki gunung, hati-hati!

Contoh Munada hukum jauh :
أيا غافلاً والموت يطلبه

AYAA GHAAFILAN WAL-MAUTU YATHLUBU HU = wahai orang yg lupa kematian akan menyertainya..!

3. Digunakan untuk Munada Mandub (yg diratapi) kata seru untuk menyatakan rasa sedih atau sakit, baik karena musibah, kesakitan, kematian, kehilangan, dsb.

“Waa”, contoh:
وا رأساه

WAA RO’SAAH = aduh kepalaku (misalkan, kepadanya sakit)
وا زَيْدَاه

WAA ZAIDAAH = Oh.. Zaid (misalkan, kerena kematian Zaid)

Boleh juga menggunakan huruf Nida’ “Yaa” sebagai Nida’ Mandub, bilaman ada qorinah yg menunjukkan tentang itu.

Contoh Syair oleh Jarir bin ‘Athiyyah yang berduka atas kematian Umar bin ‘Abdul ‘Aziz dan menyebut-nyebut keagungannya.
حُمِّلْتَ أمراً عظيماً فاصطبرت له ¤ وقمت فيه بأمر الله يا عمرا

HUMMILTA AMRON ‘AZHIIMAN FASHTHOBARTA LAHU # WA QUMTA FIIHI BI AMRILLAAHI YAA ‘UMAROO. = Kau bebani dirimu dengan hal yang mulia, karenanya engkau bersabar dan kau tegakkan didalamnya sesuai perintah Allah, Oh… Umar!


link dokumen :

 http://www.facebook.com/groups/kasarung/doc/593709190653823/

1 komentar: